DepokNews — Sanggar Semenanjung, sanggarnya anak-anak Riau di rantau bekerjasama dengan Perkumpulan Rumah Seni Asnur, pada Sabtu (14/4) menggelar Operet Hangtuah di Rumah Seni Asnur di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji.
Operet Hangtuah ini turut dihadiri Ketua Dewan Kesenian Daerah Kota Depok Ir Nuroji, Tokoh masyarakat Riau di Jakarta dan para pelaku seni budaya.
Pemilik Rumah Seni Asnur, Asrizal Nur kepada wartawan mengatakan operet Hangtuah ini, adalah produksi ke 4 (Empat) Sanggar Semenanjung yang disutradai oleh dirinya, naskah ditulis oleh Temul Amsal.
“Operet Hangtuah sebelumnya telah kami pentaskan di Hotel Marriot penyelenggara Yayasan Melayu Nusantara di acara Pesona Lancang Kuning 12 Maret 2017 dengan durasi hanya 20 menit berkolaborasi dengan lagu oleh Siti Nurhaliza, Lesti dan Nassar.”katanya.
Berbeda dengan penampilan di hotel Marriot, Operet Hangtuah di rumah Seni Asnur dramanya diperpanjang menjadi 40 menit sedangkan lagu dan tarinya dipersingkat menjadi 20 menit, total durasi 60 menit.
Naskah ditulis oleh Temul ‘Amsal ini menceritakan Hang Tuah adalah seorang pahlawan legendaris Melayu. Beliau dilahirkan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Hang Tuah mempunyai empat sahabat, yaitu : Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu.
Karena ketangkasan dan keperkasaannya, beliau diangkat menjadi Laksemana Kerajaan Melaka pada abad ke-15.
Kehebatan Hang Tuah lima bersaudara itu membuat mereka disayangi oleh Sultan.
Hal ini membuat beberapa petinggi istana lainnya, iri hati dan membeci mereka. terutama Patih Karmawijaya..
Pada suatu hari Patih Karmawijaya memfitnah Hang Tuah. Raja percaya dan murka.
Laksemana yang tak berdosa itu diperintahkan raja untuk dihukum mati kepada Datuk Bendahara, Inilah awal pecahnya persahabat an Hangtuah dan Hang Jebat dan petakan bagi kerajaan Malaka.