DepokNews — Mendekati hari raya Idul Qurban mmbeberapa lapak penjualan hewan mulai dari sapi dan kambing berjejeran di beberapa lokasi di Kota Depok. Bahkan di Pintu Masuk Grand Depok City berdiri kandang Komunitas Penyedia Hewan Qurban (Komphak) yang menjual sapi asli dari Bima.
Melihat keberadaan beberapa kandang tersebut, Ustadz Ahmad Yasin melakukan kunjungan ke kandang Komphaq. Kunjungan tersebut dilakukan oleh pengasuh Ponpes Darul Quran Fantastis Depok ini untuk memberikan wejangan kepada para penjual hewan qurban.
” Saya datang bukan sebagai penjual akan tetapi lebih sebagai bentuk solidaritas untuk mensupport dan mendoakan para petani/peternak sapi asal Bima dan Dompu. Saya terpanggil karena saya berasal dari Bima,”ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Ustad Ahmad berpesan agar para penjual dan pembeli hewan qurban memperhatikan minimal dua unsur dalam jual beli yaitu unsur keberkahan dan unsur ta’awun.
“Yang dimaksud unsur keberkahan yaitu agar penyedia hewan qurban menjual hewan qurbannya dengan mempertimbangkan berbagai hal mulai dari umur hewan, bobot, harga, sampai pada kesehatan hewannya, apalagi sekarang ini ada penyakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit hewan dibeberapa daerah,”katanya.
“Begitu juga dengan pembeli harus benar-benar teliti dalam membeli hewan Qurban karena dagingnya akan dikonsumsi oleh banyak orang,”
Selanjutanya Dosen UI ini menjelaskan unsur ta’awun yaitu tolong menolong. Baik penjual maupun pembeli hewan Qurban tidak boleh mengenyampingkan unsur ini mengingat syariat penyembelihan hewan qurban merupakan perintah Allah yang sangat besar keutamaannnya (QS. Al Kautsar ayat 1-2)
“Penyedia hewan qurban ada yang murni pedagang dan ada juga yang musiman seperti para petani/peternak yang datang dari kampung seperti Bima, Dompu, Sumbawa. Mereka membawa sapi dengan menyeberangi laut berhari-hari yang taruhannya nyawa hewan dan juga nyawa pribadinya,”bebernya.
Lanjutnya berdasarkan penuturan para penjual sapi dari asal daerahnya, bahwa berkat jual sapi musiman mereka bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan bisa membiayai pendidikan anak-anak mereka.
“Nah disinilah salah satu letak unsur ta’awun/tolong menolong yang dimaksud,” jelasnya.
Selain itu para petani menjual hewannya dengan harga yang standar dan para pembelinya juga membelinya dengan harga yang sesuai.
” Keduanya berniat jual beli atas dasar ridha sama ridha karena mengharap ridha Allah SWT,”
Beliau juga berpesan sambil bercanda dan tersenyum “Kalau bisa jualnya jangan mahal-mahal dan kalau beli jangan murah-murah agar ada nilai/unsur barokah dan ta’awunnya,”kelakar Ustat yang dikenal ramah ini.
Oleh karena itu Ustat Ahmad Yasin mengajak kepada seluruh Umat Islam dimanapun berada yang memiliki kelapangan rezeqi agar berusaha semaksimal mungkin untuk berqurban mengingat hadirnya hari raya qurban hanya sekali dalam setahun dan akses penyedia hewan qurban sangatlah mudah dijangkau sebagai bukti rasa syukur atas banyaknya nikmat yang Allah berikan.