Depoknews–Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (UI) kembali berpartisipasi dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Gampong Karang Hampa, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, pada Kamis (2/10/2025). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 400 warga dari empat gampong (desa), yakni Karang Hampa sebagai tuan rumah, Gunong Pulo, Peulanteu, dan Seunebok Teungoh.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang syiar Islam, tetapi juga sarana memperkuat kohesi sosial lintas generasi. Dalam sambutannya, Keuchik (kepala gampong) Karang Hampa, Pak Misri menekankan bahwa perayaan Maulid setiap tahun merupakan warisan turun-temurun yang memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus menjaga identitas budaya Aceh.
Sejak satu minggu sebelum acara, panitia dan warga bergotong royong menyiapkan semua keperluan mulai dari bahan makanan, perlengkapan dapur, hingga memasak bersama. Setiap keluarga menyiapkan antara 50 sampai 150 bungkus makanan untuk dibagikan kepada tamu dan warga lainnya. Tahun ini, total bungkusan yang disiapkan mencapai 1.700 bungkus. Dana dan bahan diperoleh dari sumbangan warga.
Di sisi lain, istri Keuchik Karang Hampa, Ibu Jula, menceritakan bahwa persiapan Maulid kali ini diwarnai tantangan akibat pemadaman listrik yang melanda Aceh selama tiga hari karena gangguan dari PLN. Kondisi tersebut membuat pengolahan makanan sedikit terhambat. “Alhamdulillah dengan kebersamaan semua pihak, kendala bisa diatasi. Meski ada kesulitan, semangat masyarakat tetap tinggi karena Maulid sudah menjadi tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi acara yang ditunggu setiap tahunnya,” tutur Bu Jula.
Prosesi inti dimulai tak lama setelah Zuhur, dimulai dengan zikir bersama, kemudian pembacaan Barzanji secara berdiri, lalu dilanjutkan dengan doa kolektif dipimpin oleh ketua rombongan dzikir. Prosesi acara maulid nabi ini berlangsung sekitar tiga jam.
Keterlibatan Tim Patriot UI dalam pelaksanaan perayaan memberikan nilai tambah bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi penonton, melainkan turut langsung dalam praktik tradisi lokal. Ary Maulana, Koordinator Lapangan Tim Patriot UI, menyatakan bahwa pengalaman tersebut memperkaya pemahaman tentang bagaimana agama dan budaya bisa saling menunjang dalam harmonisasi kehidupan masyarakat.
Perayaan Maulid Nabi di Karang Hampa ini menonjolkan bagaimana tradisi lokal dan semangat gotong royong tetap hidup di Aceh. Di tengah tantangan teknis seperti pemadaman listrik, warga tetap bersemangat menjaga kelestarian tradisi dari generasi ke generasi. Acara ini bukan sekadar memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga memperkuat jalinan sosial antar gampong dan memperkokoh identitas keislaman yang kaya akan budaya lokal.
Melalui partisipasi kolektif, masyarakat transmigrasi di Karang Hampa berhasil menjaga kekayaan tradisi, sekaligus memperlihatkan semangat gotong royong sebagai fondasi kebersamaan. Momentum ini menjadi pelajaran penting bagi Tim Ekspedisi Patriot UI dalam menghayati bagaimana agama, budaya, dan kehidupan sosial memiliki hubungan yang erat di tengah masyarakat Aceh.







