DepokNews–Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyerahkan sejumlah penghargaan saat menjadi pembina Apel Pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Senin (14/10/24).
Penghargaan Satyalancana Karya Satya diberikan kepada Kepala Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianty, dan Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Laporan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok Destiana Rahmawati.
Lalu, penghargaan kepada Ailsha Akhilla Maulida siswi Sekolah Dasar (SD) Yaspen Tugu Ibu 1 Depok yang berhasil meraih prestasi juara pertama tingkat nasional gaya dada 50 meter, dan Gendis Qyarania Mahaswari dari SD Nasional Plus Tunas Iblam Depok yang menjadi juara tiga tingkat nasional pada cabang IPA.
Selanjutnya, juara resusitasi jantung paru CPR dengan nilai 97 kepada Yusi Safriani dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Dudi M’raz atas raihan Depok sebagai Kabupaten/Kota yang memiliki nilai pertumbuhan ekspor positif tertinggi berdasrkan data Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) 2024.
“Apa yang diraih oleh teman-teman, adik-adik kita ini bukan sesuatu yang simsalabim, pasti ada upaya-upaya, pasti ada rintangan, pasti itu tidak mudah langsung didapat,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, saat memberikan amanat apel Senin pagi di Balai Kota Depok.
Kiai Idris, sapaan akrabnya, pun menceritakan, kisah tentang raja yang ingin tahu kepedulian warga terhadap jalan menuju istana.
Sebelumnya jalan tersebut sudah diberi bebatuan dari yang kecil hingga besar seolah-olah jalan tersebut rusak.
Setelah itu, raja melihat pegawai istana yang lewat sembari menggerutu karena jalan yang dilewatinya rusak tanpa ada aksi apa-apa.
Kedua, ada rombongan kontraktor yang lewat dan diantaranya hanya melihat jalan ini menjadi sebuah proyek yang bisa diambil keuntungannya.
“Selanjutnya ada seorang petani dengan membawa barang-barangnya menggunakan sepeda ontel dan bergumam kok jalan seperti ini yang saya tahu ini jalan dekat istana tidak mungkin,” cerita Kiai Idris.
“Si petani memindahkan batu yang sangat berat ini ke pinggir dan kerikil kecil disapu hingga bersih, hingga dia menemukan kotak,” ujarnya.
“Lalu singkat cerita si petani membuka kotak itu dan menemukan beberapa kepingan emas didalamnya, di situ ada memo tertulis ‘kepada bapak, kami ucapkan terima kasih atas kepeduliannya memindahkan batu besar ini’, semua yang bapak pegang adalah milik bapak terima kasih tanda tangannya raja,” ungkap Kiai Idris.
Dari kisah ini, sambung dia, pelajaran yang bisa diambil adalah setiap orang pasti akan menghadapi berbagai rintangan dalam kehidupan, rintangan ini mungkin juga bagian daripada tantangan bagaimana menyikapinya
“Kita harus berlapang dada, kita harus positif thinking, sambil kita berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujarnya.
Sedangkan dalam konteks agama, ujar Kiai Idris, kalau rintangan dan jadi cobaan yang besar biasanya itu Allah SWT sedang menguji dia untuk mengangkat derajat hamba-Nya.
“Kita hadapi rintangan, tantangan ini, tetap kita minta ampun pada tuhan kalau memang kita salah, banyak dosa, dan kalau ini reward dari Allah SWT yang diberikan setelah kita menjalani cobaan, ya merupakan sesuatu hal yang harus kita syukuri,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan ini dapat dijadikan sebuah pelajaran dalam keseharian menjalankan tugas-tugas negara yang kita cintai,” tandas Kiai Idris.