Menu

Dark Mode
Kegiatan Scoring Panahan untuk Pemula oleh ASA Archery Indonesia Ketua Fraksi PKS DPRD Depok Hafid Nasir: Janji Politik Imam Ririn Adalah Terbangunnya Depok Eco Park di Pancoran Mas Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa PWI Depok Gelar Konferensi Kerja 2024, Tekad Tingkatkan Kinerja di 2025 Para Advokat Kota Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 Survei Voxpol: Imam-Ririn Unggul dengan Elektabilitas 51,7 Persen di Pilkada Depok 2024

Kesehatan

Sering Galau Mampu Memicu Penyakit Jantung

badge-check

DepokNews — Waspada, sering galau dan sakit hati dapat memicu timbulnya penyakit jantung. Menurut dokter dari Yayasan Jantung Indonesia (YJI), dr. Siska Suridanda Danny, SpJP(K), hal itu memang bisa saja terjadi. Menurutnya, galau dan sakit hati yang berlebihan dapat memunculkan stres. Hal itulah yang bisa menjadi penyebab penyakit jantung.

“Intinya, stres merupakan salah satu pemicu terjadinya metabolisme yang tidak baik di jantung,” kata Siska di kantor Yayasan Jantung Indonesia, Jakarta.

Lebih lanjut, Siska menceritakan bagaimana ‘perjalanan’ galau dan sakit hati sampai akhirnya mengganggu kesehatan tubuh, terutama jantung. Mulanya seseorang yang tengah galau dan patah hati akan hidup dengan penuh perasaan buruk. Hal itu kemudian memicu seseorang untuk melakukan pola hidup tidak sehat, seperti tidak memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

“Jadi paling sering awalnya asam lambung dulu yang meningkat, kemudian menjadi nyeri ulu hati mual. Nah, hal itu akan membuat nggak nafsu makan dan hal lainnya. Saat stres sudah kronik bisa mengakibatkan gangguan yang serius,”kata Siska.

Penyakit jantung seperti ini disebut sebagai penyakit jantung koroner, yakni satu penyakit yang muncul karena gaya hidup, pola makan, dan lingkungan sekitar.

Seseorang yang terserang penyakit jantung biasanya akan menunjukkan gejala nyeri di sekitar ulu hati, dada bahkan sampai ke punggung. Selain itu, Anda mungkin juga akan merasakan sakit di sekitar leher hingga ke rahang. Ini terjadi karena bagian-bagian itu dipersarafi dengan saraf yang sama dengan jantung.

“Umumnya orang yang kena sakit jantung nggak akan bisa menunjukkan dengan pasti di mana letak sakitnya. Kalau bisa ditunjuk, 90 persen itu bukan sakit jantung, karena rasa sakit itu berasal dari luar atau nyeri somatik. Sementara sakit jantung, sakitnya berasal dari dalam,” urai Siska.

Oleh karena itu perlunya menghindari stres untuk jantung yang sehat. Untuk menghindari serangan jantung, apalagi serangan yang mendadak, Anda harus mampu mengontrol rasa stres. Semakin jarang Anda merasa stres, semakin kecil kemungkinan penyakit jantung menghampiri.

“Stres itu merupakan bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tapi mesti punya strategi untuk manajemen stres itu. Sebagian orang menemukan strateginya dengan olahraga, yoga,” saran Siska.

Salah satu cara yang bisa dipilih adalah bergabung dengan komunitas olahraga. Di samping itu, perbanyak konsumsi sayur dan buah dan kurangi sodium.

Jadi, hindari sering-sering galau agar tidak terserang penyakit jantung. Jika stres melanda, berceritalah pada orang terdekat, atau bila perlu kunjungi terapis. Jangan lupa terapkan pola hidup sehat. Bila mengalami nyeri dada yang berat, disertai sesak napas, keringat dingin, segeralah periksa ke dokter.

Facebook Comments Box

Read More

Garda Terdepan dalam Mewujudkan Persatuan untuk Membangun Indonesia Sehat, Indonesia Kuat

28 October 2024 - 18:42 WIB

Hindari Dibakar dan Digoreng, Kesmas Dinkes Depok Berbagai Tips Tetap Sehat Konsumsi Daging Kurban

20 June 2024 - 23:40 WIB

Dosen dan Mahasiswa Jurusan Fisioterapi UPN Veteran Jakarta Gelar Edukasi Nyeri Punggung Bawah Bagi Lansia

14 November 2023 - 17:35 WIB

Lansia Sehat dan Bugar

14 September 2023 - 14:48 WIB

Buah dan Sayur Seberapa Penting Kah?

6 September 2023 - 05:18 WIB

Trending on Kesehatan