Oleh: KH. Dr. Mohammad Idris, MA. Walikota Depok
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: “كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ صَوْمُ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَيَصْخَبْ وَلاَ يَجْهَلْ، فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخَلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ” (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَالنَّسَائِي)
Dari shahabat Abu Hurairah r.a berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah SWT berfirman (hadits Qudsi): “Setiap amalan manusia untuk dirinya, kecuali shaum (puasa) karena dia untukKu dan Aku yang memberikan balasannya. Shaum ibarat perisai, karenanya jika seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata buruk dan berperilaku jahat serta jangan bertindak bodoh, jika ada orang yang menghina atau menyerangnya maka katakana kepada orang itu: Aku sedang shaum (2 kali). Demi yang diriku ada pada genggamanNya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari Kiamat dari harumnya minyak kesturi. Bagi orang yang puasa 2 kegembiraan, jika ia berbuka puasa ia gembira dengan isthornya (berbuka puasa), dan jika ia berjumpa dengan Allah ia bergembira dengan puasanya” (H.R. Ahmad, Muslim dan Nasa’i).
Setiap ibadah dalam Islam pastinya memiliki keistimewaan masing-masing; ada ibadah yang istimewa dari sisi awal disyariatkannya, misalnya sholat, karena sholat disyariatkan Alloh SWT di ‘ArasyNya secara langsung disampaikan kepada nabi Muhammad saw sebagai penerima wahyu. Demikian halnya dengan shaum, ibadah puasa ini memiliki keistimewaan tersendiri, dari sisi kualitas keikhlasan pelakunya dan reward yang diberikan Alloh SWT kepada pelaksananya.
Diantara bentuk istimewa ibadah shaum adalah:
- Puasa adalah ibadah khusus (spesialis) dalam hal komunikasi dengan Allah, maka balasanNya pun sangat khusus langsung dari Allah, tiada terbilang banyaknya. Firman Allaoh dalam hadits qudsi ini: “Aku yang membalasnya” maksudnya bahwa Alloh akan memberikan pahala langsung dariNya tanpa batas berapa banyak jumlah pahala tersebut.
- Shaum adalah perisai yang berfungsi sebagai penjaga diri ( junnah ) dari perbuatan maksiat dan hal-hal yang tidak baik; karena shaum melatih kejujuran bagi pelakunya, ibadah yang tidak diketahui pelaksanaannya secara benar dan baik selain si pelaku dengan Alloh SWT.
- Shaum melatih menahan diri dari godaan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan dirinya kepada kenistaan. Puasa juga melatih mengendalikan diri, agar tidak bertindak emosional dan terhindarkan diri dari melakukan kekerasan.
- Diantara keistimewaan yang diberikan Allah kepada orang yang berpuasa adalah kehormatan dan penghargaan di sisi Allah, karena bau mulutnya memunculkan keharuman bak minyak misk (kesturi) di sisi Allah pada hari Kiamat kelak.
- orang yang berpuasa berharap dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat, kebahagiaan dunia disimbolkan dengan kegembiraan saat berbuka puasa dan kebahagiaan di akhirat disimbolkan dengan perjumpaan dengan Allah Sang Robbul Jalil.