Silaturahim Pengurus DMI Kota Depok, Aleg PKS Dukung Program Pesantren Khusus Lansia di Indonesia

DepokNews – Anggota Komisi VIII DPR RI Hj. Nur Azizah Tamhid, B.A., M.A, lakukan Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) menemui Hj. Fatimah Husin Assegaf.MA, yang biasa disapa Hj. Ema, Ketua Bidang Pemberdayaan Potensi Muslimah dan Pembinaan Keluarga & PAUD, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Depok, di kediamannya Jl. Mangga, Depok Jaya, Depok pada Ahad, (22/11). Beliau adalah istri Habib Muhsin Ahmad Al-Athas yang merupakan Ketua Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) Kota Depok. Dalam diskusi, Hj. Ema, mengapresiasi Nur Azizah yang kini menjadi Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-undang Kesejahteraan Lanjut Usia (RUU KLU). Hj. Ema mendorong kedepanya agar Nur Azizah dapat menggalakkan program Pesantren Khusus Lansia di tingkat nasional.

Hj. Ema yang juga menjabat sebagai Ketua Mujahidah Pembela Islam (MPI) Bidang Hisbah, ia menyampaikan dalam upaya pemberdayaan lansia, kini DMI memiliki program pesantren kilat khusus lansia. Kegiatan pesantren lansia ini secara rutin digelar di Kawasan Mega Mendung dan di daerah Puncak Bogor.

“Terkait kesejahteraan lansia kami di DMI juga sudah memiliki program khusus yang menangani permasalahan lansia. Kami adakan kegiatan pesantren kilat yang diadakan selama dua malam. Di malam hari para santri lansia ini kita ajak tafakur untuk berdzikir, besoknya setelah solat subuh kami ajak olahraga bersama. Lalu setelah itu mereka tidur. Jadi kegiatannya itu banyak di malam hari, karena kebanyakan mereka mengalami kesulitan tidur, jadi kami berikan aktivitas di malam hari”, jelas Hj. Ema.

Hj. Ema menambahkan, program ini masih bersifat lokal jadi belum menyeluruh di semua daerah. Program ini di gelar berawal dari para lansia yang kurang aktivitas, karena keluarganya sibuk bekerja, tidak ada yang menemani di rumah. “Daripada mereka harus tinggal sendirian atau di panti, maka kami selenggarakan pesantren lansia ini. Semoga kedepannya bisa juga diikuti lebih banyak masyarakat lansia di wilayah lainnya”, imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Nur Azizah sangat mengapresiasi program pesantren lansia. Nur Azizah mendorong agar program serupa juga dapat diikuti oleh wilayah-wilayah lain di Indonesia. Disisi lain, Nur Azizah juga menyayangkan masih minimnya kesadaran masyarakat yang memiliki anggota keluarga lansia untuk merawat para lansia dengan penuh kasih sayang. “Saat ini masih banyak yang cenderung mengabaikan lansia. Disaat masa tua itu, para lansia butuh perhatian anaknya, amal baik anak ada di situ, peluang masuk surga anak-anak yang memiliki orangtua lansia ada disitu, dengan merawatnya dengan penuh kasih sayang dan penuh keikhlasan”, jelas Nur Azizah.