SIT Mutiara Islam Depok Gelar Parenting Ketahanan Keluarga “Budaya Literasi Ciptakan Keluarga Cerdas”

DepokNews – Sekolah Islam Terpadu Mutiara Islam (Daycare, Play Groub, TKIT, SDIT) menggelar Parenting Ketahanan Keluarga dengan tema “Budaya Literasi Ciptakan Keluarga Cerdas”.

Kegiatan yang berlangsung di SIT Mutiara Islam Jl. Dahlia 4 Depok Jaya, Sabtu (24/2/2018) berlangsung semarak dengan diikuti puluhan orang tua siswa dan calon siswa dengan menghadirkan nara sumber Bambang Setiawan, MM dan Imtihani Salimah, S.Pd

Pada kegiatan ini juga menampilkan kebolehan anak-anak SIT Mutiara Islam dalam melantunkan hafalan surat dalam Alquran dan baca puisi.

Dalam sambutannya, Kepala TKIT Mutiara Islam, Hj. Eva Afifah Hasan,  S.Pd mengatakan, budaya literasi harus dikenalkan kepada anak sejak dini.

“Untuk menjadikan anak supaya gemar membaca saat ini kita harus bisa mengalihkan anak-anak agar tidak selalu main gadget, salah satunya dengan permainan tradisional dan menyediakan buku-buku bacaan yang menarik bagi anak dan mengandung unsur pendidikan,” kata Eva Afifah.

Sedangkan  Imtihani Salimah dalam menyampaikan materinya menguraikan secara jelas bagaimana cara memberikan motivasi kepada anak-anak agar gemar membaca atau berkarya.

Supaya anak-anak dirumah punya budaya literasi, kita sebagai orang tua juga harus paham kenapa anak-anak kita harus rajin membaca.

Salah satu kiat agar anak punya budaya litersi dengan rumus TPLT.

T : teladan, orang tua harus bisa menjadi teladan

P: positif, orang tua harus bisa memberikan semangat dan rasa optimis kepada anak

L: lembaga, keluarga menjadi lembaga pertama dan utama dalam menumbuhkan budaya literasi

T: tempat, keluarga harus menjadi tempat berkarya untuk anak-anak

“Ketika anak-anak kita yang masih balita menggambar atau mencorat-coret tembok, jangan kita marahi, namun kita berikan ruang dan motivasi agar bakat yang mulai tumbuh terus berkembang,” Imtihani Salimah.

Imtihani Salimah juga banyak menceritakan pengalaman pribadinya, bagaimana orang tuanya memberikan motivasi kepada dirinya  sehingga punya rasa percaya diri dan berani tampil di depan umum.

“Dulu saya mau tampil membaca puisi saja kaki gemetar, namun orang tua saya dan para guru terus memberikan motivasi dan akhirnya saya bisa tampil dan mendapat tepuk tangan yang meriah dari peserta. Tepuk tangan itulah yang tertanam dalam benak saya, ternyata saya mampu,” kata jelas Imtihani Salimah mnegenang masa lalunya.

Imtihani Salimah juga menjelaskan, pengertian literasi bukan hanya sebatas membaca dan menulis namun arti literisi bisa mencakup, bahsa dan sastra, angka, sain, finansial, budaya, digital.

“Literasi sain, bagaimana orang tua guru bisa menjelaskan kepada anak-anak terhadap adanya  Allah SWT melalui ciptannya,  jagad raya dan seisinya,” pungkas Imtihani Salimah.