DepokNews – Wali Kota Depok, Mohammad Idris selalu berupaya untuk bersilaturahmi secara langsung dengan masyarakat.
Salah satunya dengan mengunjungi warga Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, usai Salat Subuh Berjamaah di Masjid Al Jihad, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Sabtu (24/06/23).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Depok yang akrab disapa Kiai Idris, mengatakan, hampir seluruh kelurahan di Depok aktif melaksanakan kegiatan Subuh Keliling.
“Alhamdulillah, sekarang hampir semua kelurahan ada kegiatan Subuh Keliling, walaupun belum semua,” ujar Kiai Idris saat bertemu dengan jemaah Silaturahmi Ulama Umaro Kalibaru (SUKA) di Masjid Al Jihad.
Ia berharap minimal tak hanya istilah Subuh Keliling yang ada di 63 kelurahan se-Kota Depok, namun bisa juga majelis-majelis ilmu, seperti yang ada di Kalibaru ini.
“Jadi saya atas nama pemerintah dan pribadi mengapresiasi dan bersyukur dengan adanya majelis-majelis ilmu seperti ini, insyaAllah ini menjadi sebuah basis, pilar untuk terwujudnya kebahagiaan dan kesejahtersan masyarakat Depok,” tuturnya.
Selain itu juga, Kyai Idris menjelaskan mengenai status jalan-jalan yang ada di Kota Depok kepada jemaah SUKA atau Silaturahmi Ulama Umaro Kalibaru di Masjid Al Jihad.
“Tidak semua jalan-jalan di Kota Depok kuasa dan kewenangan dari pemerintah daerah atau Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, tapi ada yang menjadi bagian dari jalan nasional atau provinsi. Contohnya, Jalan KSU itu jalan provinsi,” ungkapnya.
“Kami juga minta kepada Pak Gubernur menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Bogor, sebab kalau di Bogor tidak diselesaikan, dampaknya juga akan sampai ke Depok,” jelas Kiai Idris.
“Perbatasan khususnya aliran sungai ini juga kami minta perhatian Pak Gubernur untuk menyelesaikan dari Bogor sampai ke Depok, dan dampak positifnya akan berdampak pada Jakarta,” katanya.
Misalnya di Citayam yang berbatasan dengan Bogor, kalinya hanya dipisah dengan jalan dan jembatan di sana.
“Dampak banjir ke masyarakat Depok, tapi memang penyelesaiannya harus dari hulunya, yaitu Bogor, maka ini yang kami upayakan juga terkait dengan permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Depok,” katanya.
Terkadang, ucapnya, banjir juga disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku developer, yang mendirikan atau membangun tidak sesuai dengan desain dan perencanaan.
“Ini juga yang kadang menimbulkan genangan-genangan banjir di wilayah tertentu, yang memang di sana dibangun cluster-cluster, semoga kami bisa menyelesaikan satu persatu persoalan ini,” tandas Kiai Idris.
Sumber : depok.go.id