DepokNews- Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Supariyono menyebut, terkait kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai sejak 11 hingga 25 Januari 2021, terdapat delapan poin di dalamnya, merupakan sebuah usaha pemerintah pusat dan daerah untuk menekan angka positif Covid-19.
PPKM merupakan salah satu ikhtiar dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Namun, ada satu hal yang mau saya ingatkan. Jangan lupakan Tuhan dalam menyelesaikan masalah pandemi Covid-19,” tutur Supariyono, belum lama ini.
Menurutnya, ada hal yang mengganggu pikirannya selama belakangan ini. Pertanyaannya adalah wabah Covid-19 semakin besar. Padahal kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan sudah semakin membaik.
“Apakah protokol kesehatan yang dianjurkan oleh para pakar pandemi itu ada salah, atau bagaimana, Wallohu a’lam,” sambungnya.
Supariyono mengaku, sebagai salah satu warga dari sebuah bangsa yang dilandasi oleh prinsip ketuhanan. Dia merasa, ada sesuatu yang belum dia dan semuanya lakukan. Yaitu mengajak Tuhan dalam menyelesaikan persoalan wabah Covid-19.
“Kita terlalu convidence dengan kekuatan dan kemampuan. Sehingga kita lupa bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah atas ridho Allah SWT, yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Oleh karena itu, Supariyono bermaksud mengajak kepada pemerintah dan semua masyarakat untuk melibatkan Tuhan dalam permasalahan ini.
“Kepada pak Walikota, jangan malu untuk membuat edaran imbauan kepada masjid-masjid untuk melakukan Qunut Nazilah, istighotsah, zikir, dan taubat,” sambungnya.
Dia juga menyarankan, kepada gereja dan pusat ibadah agama lain yang ada di Kota Depok agar melakukan hal serupa. Agar seluruh masyarakat Kota Depok lebih mendekatkan diri kepada Tuhannya.
“Semoga dengan usaha mendekatkan diri kepada Tuhan, pandemi ini bisa segera berlalu,” tandasnya.(Mia)