DepokNews–Jika tidak ada halangan SMA negeri di Beji akan menerima Peserta Didik Baru yang dipusatkan di SMPN 5 Kota Depok berlokasi di Beji Timur, Kecamatan Beji.
Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Rezky M Noor kepada wartawan pada Senin (20/1) di Kukusan mengatakan pembangunan SMA negeri di Kecamatan Beji terus digulirkan oleh anggota DPRD Kota Depok ke Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.
“Kami bersama anggota dewan Depok lainnya terus mengusulkan pembangunan SMA negeri di Kecamatan Beji,”katanya.
Dia mengatakan penempatan SMA negeri di Kecamtan Beji karena lokasi dan sarana prasarana lainnya dinilai sudah menunjang untuk kegiatan Belajar Mengajar Siswa.
Sebelumnya SMP 5 Kota Depok digunakan untuk kegiatan SMP 26 Kota Depok pada siang harinya, dan SMP 26 Kota Depok sudah memiliki bangunan di Jalan Mangga Kelurahan Beji.
“Kami nilai bangunan SMP5 Kota Depok sudah bisa digunakan untuk KBM SMA negeri di Beji,”katanya.
Dia mengatakan KBM SMA negeri di SMP 5 Kota Depok sifatnya hanya sementara sampai ada bangunan SMA negeri di Beji dibangun.
“Kami dan stackholder lainnya terus berupaya untuk mencari lokasi SuMA Negeri di Beji,”katanya.
Dia menambahkan sebelumya di Beji ada SMA 11 Kota Depok namun saat ini lokasinya pindah ke Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong sehingga wilayah Kecamatan Beji tidak ada SMA negeri.
Bahkan para orang tua siswa SMA 11 Kota Depok memprotes pemindahan gedung SMA 11 Kota Depok yang seharusnya berada di Kecamatan Beji dipindahkan secara pihak oleh Dinas Pendidikan ke wilayah Cilodong.
“Ya anak kami sekarang tidak sekolah lagi di SMA 11 di Beji akan tetapi sudah pindah ke Cilodong,” kata Nining salah satu orang tua siswa di SMA 11 Kota Depok.
Dia mengatakan dalam pemindahan Kegiatan Belajar Mengajar dari Beji ke Cilodong dinilai tidak ada sosialisasi atau pemberitahuan kepada orang tua siswa.
“Tau tau anak kami bilang kalau sekolah engak lagi di Beji melainkan ke Cilodong,” katanya.
Dia mengatakan dengan adanya pemindahan gedung SMA 11 Depok ke Cilodong menyebabkan siswa harus sekolah dengan jarak yang jauh dan menguras biaya atau ongkos siswa.
Sebelum adanya pemindahan gedung SMA 11 biaya ongkos tidak terlalu tinggi namun saat pindah ke kawasan Kalibaru, Cilodong semakin tinggi.
“Kan rumah kami di Kemirimuka sementara dulu lokasi SMA 11 Depok juga di Kemirimuka, namun untuk sekarang harus ke Cilodong lokasinya jauh dan harus naik angkot berapa kali atau ojek online,” katanya.
Dia menambahkan seharusnya gedung SMA 11 Depok ditempatkan di Beji karena wilayah Beji belum ada SMA negeri namun lokasi SMA 11 Depok malah di pindah ke Cilodong.
“Kalau dipindahkan ke Cilodong ya di Beji engak ada SMA negeri lagi dong, kan Pemkot Depok berjanji setiap Kecamatan ada SMA negeri,” katanya.
Sementara itu ketua Karang Taruna Kecamatan Beji Friansyah menyayangkan pemidahan SMA 11 di Beji ke Cilodong.
“Kan SMA 11 seharusnya di Beji karena di Beji kami ini belum ada SMA negeri kenapa sekarang pindah ke Cilodong,” katanya.
Dia menambahkan warga Beji ingin punya SMA negeri di wilayahnya namun dipindahkan ke Cilodong.
Terkait pemindahan para pimpinan yang kapasitasnya bertempat tinggal di Beji tidak menyuarakan hal tersebut dan terkesan diam saja.
Dia menambahkan pemindahan gedung SMA 11 terkesan diam-diam, dimana para orang tua siswa, komite dan elemen masyarakat lainnya tidak diajak berkomunikasi.
Terkait masalah ini, Pemerintah Kota Depok yakni Dinas pendidikan kota Depok selalu buang badan terkait tugas dan tanggung jawab terkait disdik.
Dimana SMA itu bukan tanggung jawab pemerintah Kota Depok, tapi pemerintah Provinsi Jawa barat yakni Disdik Jawa Barat.