Terjerat Hutang Piutang Nenek Sumarminah Jadi Korban Penculikan

Depok News- Nenek Sumarminah (65) warga Baktijaya, Sukmajaya diduga menjadi korban penculikan. Hal ini diakui anaknya Retno Ciptaningsih (40), yang terus mencari keberadaan sang ibunda. Sejak kepergian Sumarminah tanggal 26 Desember lalu ke Bogor, Retno kehilangan kontak dan tak bisa menghubungi ponsel ibunya tersebut.

Diketahui Sumarminah menjadi korban penculikan lantaran Retno menerima pesan dari orang tak dikenal yang meminta tebusan sejumlah uang jika menginginkan nyawa ibunya selamat.

“Biasanya ibu saya kalau pergi terus sama saya. Nggak pernah dia pergi sendiri. Tapi ketika itu tanggal 26 Desember dia pengen pergi sendiri. Dia pergi pagi hari naik ojek online. Bilang mau ke Bogor dan akan pulang ke rumah sore,” ujar Retno di kediamannya di Perumahan Bukit Cengkeh Berbunga, Masjid Darusalam, Kelurahan Baktijaya Kecamatan Sukmajaya.

la menceritakan selama ibunya pergi dirinya selalu mengirimkan SMS ke ibunya. Jam 1 siang masih mengabarkan kalau sudah sampai Bogor, lalu dicek ke rumah ternyata jam 4 sore belum pulang karena katanya kan mau pulang sore. Setelah itu teleponnya tidak bisa dihubungi.

“Disitu saya mulai cemas. Ibu biasanya nggak kayak gini, kemudian jam setengah 12 malam ada SMS dari ibu saya, ngabarin kalau masih ada kerjaan. Tapi jam 2 pagi dapat SMS lagi tapi bukan ibu saya yang kirim,” ceritanya.

Dia menuturkan SMS yang diterima tersebut menginformasikan jika ibunya sedang diculik.

“Isi SMS nya kalau mau ibu Heru selamat siapkan uang Rp 10 juta. Besok paling telat jam 12 siang sudah harus kirim. Bu Heru kami Sandra kalau tidak dikirim, kami masukan ke penjara karena hutang piutang. Sekarang Bu Heru dalam keadaan baik dia di Ciawi,” tutur Retno.

Ia mengungkapkan jika Heru yang dimaksud penculik adalah adik kandungnya yang sudah meninggal.

“Penculiknya pakai nama adik saya. Pokoknya setelah dapat SMS itu saya lapor ke Polda karena punya kenalan disana, darisana dianjurkannya ke Polres Depok,” ungkapnya.

Retno menduga ibunya menjadi korban penculikan lantaran masalah hutang piutang antara ibunya dengan rekanan bisnisnya dulu.

“Ibu saya memang punya hutang ke beberapa orang. Ada yang hutangnya Rp 10 juta, Rp 50 juta. Ibu saya dulu punya usaha furniture tapi bangkrut sekitar tahun 2008. Setelah bapak saya dan adik saya yang kedua meninggal, saya ajak ibu dan adik bungsu saya cari rumah kontrakan,” katanya.

Bagi Retno saat ini yang terpenting adalah mengetahui keberadaan sang ibunda.

“Saya cuma mau tahu ibu saya ada dimana. Saya juga pengen tahu dalang penculikan ini siapa. Jika terjadi hal terburuk saya belum siap, ingin ketemu ibu aja,” pungkasnya.

Sementara itu Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus membenarkan adanya laporan penculikan nenek Sumarminah, ke Polresta Depok, pada 27 Desember 2016. Anak korban, Retno Ciptaningsih, yang melaporkan ibunya diculik ke polisi.

Ia mengungkapkan adanya penculikan itu diduga karena masalah hutang piutang. Polisi masih menyelidiki kasus penculikan nenek Sumarminah.

“Siapa yang mengambil hanphone korban masih diselidiki. Memang motifnya penculikan karena pelaku meminta uang ke keluarga korban dengan hanphone milik Sumarminah,” pungkasnya.(mia)