DepokNews–Indonesia termasuk ke dalam daerah yang rawan bencana. Bencana memiliki dampak bahaya yang cukup besar sehingga diperlukan latihan mitigasi dan masyarakat berpartisipasi dalam mengikuti pelatihan tersebut. Salahsatu sasarannya adalah remaja. Remaja merupakan sekelompok individu yang memiliki semangat dan produktif dalam menggerakkan masyarakat untuk mengikuti mitigasi bencana serta mensosialisasikannya kepada masyarakat. Hal ini menjadi salahsatu landasan perlu untuk mendampingi pemuda/remaja dalam mendapatkan pelatihan manajemen bencana.
Kurangnya kesadaran dan keterampilan remaja tentang perannya dalam manajemen bencana sehingga perlu dilaksanakannya pendampingan. Tim Aksi UI yang terdiri dari Dosen Departemen Dasar Keperawatan Keperawatan dan Keperawatan Dasar (DKKD) yaitu Ns. La Ode Abdul Rahman, S.Kep., MBA dan tiga Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yaitu Ns. Arjuna, S.Kep, Ns. Silvia Elki Putri, S.Kep, Ns. Boby Nurmagandi, S.Kep, telah melakukan pendampingan pada remaja sebagai agent of change dalam mensosialisasikan mitigasi bencana pada masyarakat. Tujuan tersebut tidak bisa diwujudkan apabila tidak diiringi dengan tindakan yang nyata. Berbagai macam aktivitas dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
Bentuk gerakan nyata yang dilakukan Tim Aksi UI adalah Pusat Informasi Manajemen Bencana dan Pembentukan Komunitas Sadar Bencana di Wakatobi. Ketua Tim Aksi UI, Ns. La Ode Abdul Rahman, S.Kep., MBA menyampaikan bahwa sukarelawan yang menjadi peserta pendampingan diberikan pelatihan (ToT) pemuda peduli bencana sebagai langkah strategis dan latihan simulasi bencana dengan adanya skenario untuk meningkatkan fungsi kognitif, afektor dan psikomotor, selanjutnya pendampingan mitigasi bencana di sekolah dan masyarakat, pengadaan media edukasi mitigasi bencana. Selain itu, remaja sebagai peserta juga diberikan disaster kit sebagai bentuk sosialisasi pengadaan tas siaga bencana di wilayah rawan bencana.
Kegiatan pendampingan pada remaja dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2019 sedangkan pendampingan pada petugas kesehatan pada tanggal 25 Juli 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh remaja dengan pendidikan SMA, Pemerintah setempat, Petugas kesehatan di Puskesmas, Tim Aksi UI, serta beberapa tamu undangan lainnya. Tim Aksi UI juga melakukan kunjungan ke Puskesmas Popalia, Binongko.
Kegiatan diawali dengan pretest dan diakhiri dengan pengerjaan posttest. Diantaranya terdapat pemberian materi dilanjutkan dengan kegiatan interaktif dengan metode question based learning dan problem based learning. Pembentukan komunitas sadar bencana dan latihan simulasi bencana menjadi penutup kegiatan pelatihan ini.