Tunaikan Ibadah Umroh, Wali Kota Depok Ceritakan Pengalaman di Tanah Suci

DepokNews – Tepat tanggal 6 Februari 2023, Wali Kota Depok, Mohammad Idris bersama rombongan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umroh. Perjalanan menuju tanah suci kali ini diwarnai dengan berbagai pengalaman.

Mohammad Idris mengatakan, perjalanan umrahnya kali ini memang telah dinantikan. Sebab, selama beberapa tahun terakhir, ibadah umroh tidak diperkenankan karena pandemi Covid-19.

“Subhanallah, sekian lama menanti rindu kepada Al-haromain, beberapa tahun tidak diperkenankan karena pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, rupanya karena itu lah, yang membuat jemaah umroh saat ini membeludak,” ungkap Kiai Idris, sapaannya, dalam tulisannya.

“Arus manusia dari berbagai belahan dunia terus berdatangan tanpa henti menuju satu arah, satu tujuan yaitu Ka’bah al-Musyarofah dan Makam Baginda Rasululloh saw di tanah suci,” tambahnya.

Menurut Kiai Idris, membeludaknya jemaah umroh, tentu membutuhkan pengelolaan yang tepat. Kesalahan prediksi dan kekeliruan atau pengabaian dalamperencanaan manajemen SDM akan berakibat fatal dan berdampak kepada kekacauan dalam berbagai hal, terutama penginapan dan transportasi, baik udara maupun darat.

Kiai Idris masih merasa penasaran terhadap manajemen pengelolaan umroh di Arab Saudi dan Indonesia. Dirinya pun bertanya-tanya, apa dan siapa yang salah, sehingga kurang mampu mengantisipasi arus jemaah umroh yang membeludak.

Dirinya mengungkapkan, keingintahuan itu dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap salah paham dan praduga buruk kepada travel-travel pembimbing umroh itu sendiri, yang jauh belasan tahun sebelumnya sempat menjadi momok terhadap sebagian travel umroh, bahwa mereka hanya memikirkan keuntungan semata tanpa peduli dengan bimbingan, kenyamanan, dan kemabruran umroh para jemaah.

“Dilema, antara keinginan untuk beribadah khusyu tanpa peduli dengan apa yang terjadi, dengan rasa ingin tahu. Saya tertegun dan tertegur saat di pemakaman Syuhada Uhud, terbayang perjuangan dan pengorbanan baginda Rasulullah SAW saat kulit pipi beliau sobek, pengorbanan Sayyidina Umar ra, Hamzah ra (Singa Allah) yang gugur di Uhud, juga terbunuhnya 70an sahabat dari pasukan elit pemanah,”ungkapnya.  

“Sampai kepada sosok sahabat perempuan, Nusaibah binti Ka’ab yang menerima 36 tusukan pedang, jika dibanding pengorbanan mereka, apa yang saya hadapi dan sebagian jamaah umroh, sangat jauh nggak ada apa-apanya,” tambahnya. 

Dirinya menjelaskan, bahwa renungan akan perjuangan dan pengorbanan Baginda Rasul beserta sahabat memuncakkan emosi. Tangis penuh haru campur rasa malu pun pecah saat dirinya memimpin jamaah untuk berdoa di depan bukit Rumat (Pemanah) Uhud.

“Malu rasanya kalo saya mengeluh hanya soal kamar tidur di hotel dan perubahan jadwal kereta eksekutif yang mengakibatkan saya tidak sempat Salat Jumat di Masjidil Haram. Malu rasanya kalo saya harus mengeluh antrian panjang berjam-jam untuk bisa bermunajat di dalam Raudhah beberapa menit,” ucapnya. 

Mohammad Idris menambahkan, perjalanan umroh kali ini merupakan perjalanan yang penuh liku-liku, meski di luar ekspektasi, namun memberi banyak hikmah dan pelajaran kehidupan, yang terpenting pelajaran sikap syukur dan sabar. Menurutnya, peristiwa-peristiwa di tanah suci yang terjadi merupakan bagian dari cara Allah SWT menghapus dosa-dosa dan kesalahannya. 

Ia meyakini, bisa jadi Allah SWT sedang mengujinya untuk satu tujuan. Dengan harapan berupa kebaikan dalam hidup atau mungkin sebaliknya.

“Tak terasa 9 hari kami lalui, tibalah saatnya saya bersama rombongan meninggalkan tanah suci, Al-Haramain yang mulia. Semoga doa-doa kami dikabulkan, munajat kami diterima, dan ibadah kami diridhoi Allah SWT, agar kami mampu menata kehidupan beragama kami lebih efektif dengan prestasi peningkatan yang tinggi,” katanya.  

“Kami juga mampu mendharmakan diri kami untuk bangsa dan negara dengan karya-karya nyata, demi kesejahteraan masyarakat dan semua warga. Dengan kerendahan hati hamba, perkenankan doa dan harapan kami ya Rabb,” tutupnya. 

Sumber : depok.go.id