DepokNews–Fakultas Teknik Universitas Indonesia memiliki laboratorium canggih terhubung pertama Indonesia dimana pada Kamis (1/3) diresmikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Mohamad Nasir di Ruang K301, Engineering Centre FTUI, Kampus Depok.
Mohamad Nasir, sangat mengapresiasi atas kerjasama yang baik antara Indonesia dengan Amerika untuk meningkatkan kemampuan UI dibidang teknologi. Khususnya pada Smart Connected Engineering Kampus ini.
“Kami rasa Laboratorium kendali ini memungkinkan FTUI menerapkan konsep building integration yang biasa digunakan gedung-gedung modern”katanya.
Kemampuan integrasi yang bisa dilakukan diantaranya adalah sistem kontrol listrik untuk penghematan energi, akses kontrol pintu dengan kartu UI, pengawasan CCTV, pencatatan penggunaan energi listrik, dan monitoring alarm kebakaran.
Dia mengatakan apabila project ini sukses, pihaknya akan mengembangkan ke semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
“Saya merasa terimakasih kepada pemerintah Amerika Serikat yang diwakili oleh Bapak Dubes Donovan ini,” ujarnya.
Keunggulan sistem smart building ini yaitu bekerja dengan sensor. Misalnya, dengan smart building, penggunaan energi listrik di kampus menjadi lebih efisien dan lebih hemat energi.
“Begitu kita masuk, kelas atau sebuah ruangan, listrik akan on (nyala) dan begitu kita meninggalkan ruangan, kira-kira 10-15 menit maka listrik akan otomatis off (mati)”katanya.
Selama ini kuliah jam 08:00 Wib Pagi, listrik sudah dinyalakan jam 07:00 Wib atau 06:30 Wib, berarti akan ada pemborosan energi listrik selama satu setengah jam.
“Nah ini masalah. Nasir meminta FTUI menghitung berapa besar efisiensi sebelum dan setelahnya ini,” kata Nasir.
Selain manfaat dari penerapan smart building tadi, mahasiswa FTUI juga dapat memanfaatkan versi simulasi sistem smart building itu untuk keperluan riset.
Harapannya, mahasiswa lulusan UI ini dapat memproduksi sendiri atas bimbingan dari perusahaan Honeywell.
Selain UI, Kemenristekdikti berharap smart building ini juga terpasang di empatbperguruan tinggi lainnya. Seperti , UGM, IPB Bogor dan IPB Surabaya, ITB.
Sementara itu, Rektor UI, Prof. Muhammad Anis mengatakan, smart building ini kalau ditinjau dari segi pembelajarannya, yakni bagaimana membuat sistem se-efisien mungkin tetapi manfaatnya semaksimal mungkin.
Sistem ini semacam migrasi dari hard work ke smart work. Misalnya, cyber security, tadinya sekuriti muter-muter untuk mengecek keamanan lingkungan kampus tapi sekarang cctv nya yang muter-muter.