Menu

Dark Mode
Kegiatan Scoring Panahan untuk Pemula oleh ASA Archery Indonesia Ketua Fraksi PKS DPRD Depok Hafid Nasir: Janji Politik Imam Ririn Adalah Terbangunnya Depok Eco Park di Pancoran Mas Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa PWI Depok Gelar Konferensi Kerja 2024, Tekad Tingkatkan Kinerja di 2025 Para Advokat Kota Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 Survei Voxpol: Imam-Ririn Unggul dengan Elektabilitas 51,7 Persen di Pilkada Depok 2024

Headline

UI Siap Tambah dan Kembangkan Alat Deteksi Dini Gempa Bumi

badge-check

Depoknews.id – Laboratorium Riset Bencana Kebumian Departemen Geosains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Indonesia (UI) siap menambah jumlah alat deteksi dini gempa bumi yang akan dipasang di daerah rawan bencana.

“Kami akan pasang lagi insyaAllah di wilayah Donggala, Palu, Cimandiri Lebak Banten dan beberapa daerah di sekitarnya setelah pemasangan di Wilayah Lombok terbukti bagus setelah dievaluasi”, kata Dr Supriyanto ketua Laboratorium Riset Bencana Kebumian Departemen Geosains, FMIPA, Universitas Indonesia, Ahad 2 Desember 2018.

Alat “Earthquake Warning Alert System” (EWAS) dipasang di sejumlah rumah warga bertjuan untuk membantu masyarakat sekitar waspada jika mendengar peringatan dini pada saat terjadi gempa bumi.

EWAS memberi tanda peringatan gempa bumi berupa bunyi sirine yang keras.

Setelah melalui evaluasi pemasangan di Lombok, sistem ini efektif mendeteksi guncangan gempa dengan magnitudo kecil, yang terjadi beberapa saat sebelum gempa utama.

“Sistem peringatan dini ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi warga masyarakat untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan diri sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan kerugian akibat gempa bumi”, tambah Supriyanto.

Sebelumnya instalasi alat EWAS dilakukan pada Sabtu dan Ahad, 13-14 Oktober 2018 di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sebanyak 6 unit EWAS dipasang tersebar dengan posisi antar EWAS berjarak 200 hingga 300 meter. Pusat keramaian masyarakat menjadi tempat prioritas pemasangan EWAS seperti di pertokoan, tempat ibadah dan Kantor Desa Sembalun Bumbung.

Pengembangan alat EWAS didanai oleh Hibah Pengabdian Masyarakat dari Universitas Indonesia tahun 2018 sementara biaya pemasangan EWAS disponsori oleh Gerakan UI Peduli Lombok.

Cara Kerja Alat

Alat ini merupakan sensor getaran yang bekerja secara terpadu. Sistem terpasang dalam keadaan siaga (stand-by) selama terhubung dengan aliran listrik. Tanda peringatan berupa bunyi sirine hanya akan aktif ketika sinyal getaran permukaan bumi terdeteksi secara bersamaan di seluruh system yang tersebar di suatu wilayah. Sehingga untuk getaran yang bersifat lokal (yang disebabkan oleh kendaraan, aktivitas warga lainnya) alat ini tidak memberikan tanda.

Facebook Comments Box

Read More

Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa

23 November 2024 - 16:11 WIB

Gencarkan Sosialisasi Pilkada KPU Depok Gandeng PWI, Optimis Partisipasi Pemilih Capai 80 Persen

19 November 2024 - 16:57 WIB

Hari Pencoblosan Semakin Dekat, Elektabilitas Imam-Ririn Unggul di Pilkada Depok 2024

16 November 2024 - 17:15 WIB

Kerja Nyata Imam Budi Hartono : Depok Segera Miliki TPST, Solusi Efektif Atasi Masalah Sampah

2 November 2024 - 19:46 WIB

Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq Kembali Unggul dalam Survei Lingkar Aktivis UI

28 October 2024 - 17:38 WIB

Trending on Headline