Menu

Dark Mode
Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa PWI Depok Gelar Konferensi Kerja 2024, Tekad Tingkatkan Kinerja di 2025 Para Advokat Kota Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 Survei Voxpol: Imam-Ririn Unggul dengan Elektabilitas 51,7 Persen di Pilkada Depok 2024 Imam Budi Hartono Usung Penataan Tahura Cagar Alam Pancoran Mas sebagai Eco Park Berkelas Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Elektronik, Diskarpus Depok Perkenalkan Aplikasi SRIKANDI

Kesehatan

Vaksin Difteri Juga Perlu Untuk Orang Dewasa

badge-check


					Vaksin Difteri Juga Perlu Untuk Orang Dewasa Perbesar

DepokNews- Baru-baru ini, wabah difteri kembali terjadi di Indonesia. Menurut data World Health Organization (WHO), selama kurun waktu 2000-2015, Indonesia masuk 10 daftar negara dengan penyebaran difteri terbesar di dunia.
Atas dasar itu, Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 telah memetakan 6 wilayah di Indonesia dengan tingkat kasus penyebaran difteri terbanyak, yaitu Jawa Timur (271 kasus), Jawa Barat (95 kasus), Banten (81 kasus), Aceh (76 kasus), Sumatera Barat (20 kasus), dan DKI Jakarta (16 kasus).
Dari sejumlah kasus yang ada ini, 18 persen kasus dialami oleh rentang usia 19-40 tahun (dewasa). Sedangkan pemerintah saat ini dengan program Outbreak Response Imunization Difteri (ORI Difteri) hanya memberikan vaksinasi gratis terhadap rentang usia 1-18 tahun.
Menurut Imunolog Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI Iris Rengganis mengatakan imunisasi untuk rentang usia dewasa tetap diperlukan sebagai upaya pencegahan sekaligus perlindungan kesehatan.
“Meskipun pemberian  vaksinasi bagi rentang usia dewasa ini diutamakan di daerah-daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Untuk daerah di luar itu, diutamakan yang berinteraksi secara langsung dengan penderita, seperti suster, dokter, atau relawan kesehatan,” jelasnya, Jumat (5/1).
Dirinya menjabarkan pemberian vaksinasi bagi rentang usia dewasa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin atau belum lengkap status imunisasinya. Diberikan 1 dosis vaksin Tdap diikuti dengan vaksin Td sebagai penguat sebanyak 3 kali, dengan pemberian dosis kedua berjarak 4 minggu dari dosis pertama dan dosis ketiga diberikan setelah 6 sampai 12 bulan dari dosis kedua.
“Kemudian dewasa yang belum menyelesaikan tiga dosis vaksin Td seri primer diberikan sisa dosis yang belum dipenuhi. Perlu diingat, bahwa vaksin hanya mampu memberikan perlindungan selama 10 tahun, sehingga setelah 10 tahun, perlu diberikan booster atau penguat,” paparnya.
Salah satu warga, Yunita (28) mengaku dirinya tidak mengetahui jika vaksin difteri diperlukan untuk orang dewasa. Warga Pondok Terong itu menduga jika vaksin diberikan hanya untuk anak-anak.
“Saya nggak tahu kalau ternyata vaksin difteri perlu juga untuk orang dewasa. Yang saya tahu hanya buat anak-anak,” ucapnya.
Ia menambahkan usai mengetahui jika vaksin difteri juga untuk orang dewasa, dalam waktu dekat dirinya akan ke puskesmas.
“Saya lupa terakhir di vaksin usia berapa. Makanya nanti saya mau periksa dulu,” tutupnya.(mia)
Facebook Comments Box

Read More

Garda Terdepan dalam Mewujudkan Persatuan untuk Membangun Indonesia Sehat, Indonesia Kuat

28 October 2024 - 18:42 WIB

Hindari Dibakar dan Digoreng, Kesmas Dinkes Depok Berbagai Tips Tetap Sehat Konsumsi Daging Kurban

20 June 2024 - 23:40 WIB

Dosen dan Mahasiswa Jurusan Fisioterapi UPN Veteran Jakarta Gelar Edukasi Nyeri Punggung Bawah Bagi Lansia

14 November 2023 - 17:35 WIB

Lansia Sehat dan Bugar

14 September 2023 - 14:48 WIB

Buah dan Sayur Seberapa Penting Kah?

6 September 2023 - 05:18 WIB

Trending on Kesehatan