DepokNews – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Ramadan adalah bulan yang tepat untuk meningkatkan ketahanan Keluarga. Hal ini diungkapkannya dalam Tausiyah Ramadan, hari ini.
Mohamamad Idris menuturkan, Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah Ayat 187, bahwa dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu, mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Secara kontekstual, artinya ibadah di bulan Ramadan memberikan nuansa agar manusia melakukan peningkatan ketahanan keluarga.
“Allah SWT dalam syariat berpuasa, tidak sama sekali bermaksud untuk mengekang atau apalagi menghilangkan syahwat yang ada pada naluri manusia. Antara lain syahwat melampiaskan keinginan berhubungan dengan pasangan,” tuturnya melalui akun Youtube pribadinya, Minggu (25/04/21).
Dia mengisahkan, salah seorang istri sahabat Rasullullah mengadu kepada sahabatnya Baginda, bahwa ia diabaikan oleh suaminya. Suaminya tersebut tidak mengindahkan dirinya dan kebutuhan hidupnya.
Sahabat Rasulullah yang menerima pengaduan ini sangat paham yang dimaksud istri sahabat. Lalu sahabatnya ini mengadu kepada Rasulullah.
“Apa kata beliau dan tegurannya kepada suami sahabat perempuan ini? Rasulullah SAW mengatakan, Tuhanmu mempunyai hak dari dirimu, jasadmu mempunyai hak dari dirimu, keluargamu mempunya hak dari dirimu. Berikanlah hak-hak itu sesuai kapasitasnya,” ujar Mohammad Idris.
Mohammad Idris menjelaskan, Allah SWT mengibaratkan pasangan hidup itu seperti pakaian. Suami sebagai pakaian istri, begitupun sebaliknya. Salah satu fungsinya adalah untuk menutup aurat dari hal-hal yang tidak diperbolehkan diumbar dari jasadnya.
“Fungsi pakaian juga memberikan perlindungan terhadap gangguan-gangguan serangga, memberikan rasa nyaman dalam berkomunikasi bergaul dengan umat manusia, memberikan kesejukan pada musim panas dan dingin, itulah fungsi pakaian, begitu seharusnya hubungan suami istri,” jelasnya.
Dalam tausiyahnya, Mohammad Idris juga menuturkan, sepasang suami istri tidak boleh mengumbar aurat, aib kekurangan pasangannya. Karena pada dasarnya peran keduanya untuk saling melengkapi.
“Allah SWT tidak ingin kita sebagai hambanya memisahkan antara urusan ibadah ritual dan perhatian dalam keluarganya. Dengan iringan doa, semoga Allah memberikan petunjuk dan bimbingan kepada seluruh anggota keluarga kita, istri kita, anak-anak kita yang sudah berkeluarga atau belum berkeluarga agar mereka memahami, mengetahui, menjalankan hak-hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga. Itulah inti dari ketahanan keluarg ,” tandasnya.