DepokNews — Walikota Depok, Mohammad Idris meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 3 Depok, jalan Barito Raya, Depok II, Senin (08/05/2017). Walikota Depok tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung meninjau sejumlah ruang kelas yang dijadikan tempat ujian bagi siswa. Dalam Kesempatan tersebut Walikota didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, M. Thamrin dan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Depok, Komar Suparman.
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Depok menjelaskan, ada enam ruang kelas yang dijadikan tempat ujian dengan total peserta sejumlah 629 siswa. “Jumlah siswa yang ikut ujian di sekolah ini yakni 419 siswa dari SMP N 3 Depok, 148 siswa dari SMP Terbuka 3 Depok dan 62 siswa dari SMP N 22 Depok yang menginduk ke sekolah ini,” jelasnya. Dirinya menambahkan, ujian tiap harinya dibagi menjadi tiga sesi yakni pukul 08.00-10.00 WIB, 10.30-11.30 WIB dan 13.30-15.30. Adapun jumlah komputer yang dipakai sebanyak 210 unit ditambah dengan 20 unit komputer cadangan. UNBK telah berlangsung sejak selasa lalu yakni tanggal 2 Mei 2017 dengan mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA. Pelaksanaan UNBK juga bekerjasama dengan PLN selain juga pihak sekolah menyediakan genset.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok mengatakan bahwa jumlah peserta UNBK SMP/MTs di Kota Depok Tahun 2017 sebanyak 25.653 peserta dengan rincian dari SMP Reguler sebanyak 18.831 siswa, SMP Terbuka sebanyak 742 siswa dan MTs sebanyak 6.080 siswa. “Jumlah penyelenggara UNBK SMP/MTs Tahun 2017 di Kota Depok yakni 246 sekolah penyelenggara UNBK Mandiri dan 26 sekolah penyelenggara UNBK menginduk, sehingga total ada 272 sekolah. Kota Depok merupakan satu-satunya kota di Provinsi Jawa Barat yang penyelenggaraan UNBK SMP/MTs mencapai 100%,” tambahnya.
Walikota Depok, usai meninjau sejumlah siswa yang tengah mengikuti ujian pada sesi kedua, menyempatkan untuk berbincang-bincang pada siswa yang telah menyesesaikan ujian pada sesi pertama. Dirinya menanyakan kesan selama mengikuti ujian, perasaan usai mengikuti ujian, hambatan atau kendala UNBK, serta harapan untuk Kota Depok. Salah satu siswa mengatakan bahwa ujian berbasis komputer ini lebih praktis karena tidak perlu repot melingkari jawaban di kertas, selain itu juga menghemat penggunaan kertas. “Kita juga secara tidak langsung ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan turut menghemat penggunaan kertas yang bahan dasarnya dari pohon,” jawab seorang siswa antusias dihadapan Walikota. Para siswa yang telah usai mengikuti ujian mengungkapkan bahwa UNBK telah berlajan dengan lancar dan mereka berharap akan mendapat hasil yang memuaskan.
“Saat ini untuk pelaksanaan UNBK kita masih subsidi silang, sarana prasarana yang dipakai bisa dari orang tua siswa ataupun dari sekolah itu sendiri, atau kita pinjam dari sekolah yang sudah menyelenggarakan UNBK antara lain SMK. Selain itu untuk tahun ini ada penambahan sapras untuk UNBK SMP. Namun perlu disadari para siswa bahwa ujian berbasis komputer atau UNBK ini dalam rangka melek IT,” terang Walikota.
Dirinya juga mengatakan lebih memprioritaskan angka partisipasi murni. “Saya lebih memprioritaskan angka partisipasi murni. Jadi bagaimana orang Depok bisa belajar dan sekolah di Depok dengan nyaman dan berprestasi. Karena kita masih mengahadapi persoalan kenyamanan belajar. Masih ada anak-anak kita yang menumpang belajar, sarana dan prasarana belajar seperti meja, kursi maupun toiletnya juga harus menjadi perhatian,” tutupnya