DepokNews–Walikota Depok Mohammad Idris pada Rabu (4/10) meresmikan kios oleh-oleh Depok di Toko Salzi Bakery yang berlokasi di Jalan Margonda, Kelurahan Pondokcina, Kecamatan Beji.
Kios ini menyediakan dan menjual berbagai jenis macam oleh-oleh khas asal Kota Depok
Ketua Asosiasi industri Kreatif Depok (AIKD) Markiyat mengatakan acara ini bagian dari launching sektor kuliner industri kreatif AIKD Depok.
“Dimana toko Salzi Bakery ini salah satu anggota aktif yang telah memberikan sentuhan pemasaran bagus bagi pelaku Industri kreatif oleh-oleh khas kota Depok”katanya.
Ada 80 jenis jajanan dan kuliner hasil olahan dari 80 pelaku industri kreatif yang dijadikan oleh-oleh khas kota Depok dijajakan di Toko Salzi Bakery.
Dia mengatakan saat ini sudah ada 400 hingga 500 pelaku industri kreatif yang tergabung di AIKD dan yang saat ini dipasarkan ditoko Salzi Bakery ini baru ada sekitar 80 bahkan lebih dari 100 berbagai jenis olahan makanan yang dipasarkan.
Dia berharap adanya Asosiasi industri kreatif Depok (AIKD) dapat bermanfaat dan terus mendorong untuk meningkatkan para pelaku industri kreatif di kota Depok.
“Jika ada pelaku UKM yang ingin menjajakan produknya di gerai kita ini bisa saja datang, tentunya produk yang berbeda dan memiliki izin atau legalitas”katanya.
Di lokasi sama Walikota Depok Mohammad Idris mengatakan Pemerintah kota Depok selalu mendorong agar pelaku industri kreatif didepok lebih baik. Lanjut Fitriawan.
Dia mengatakan jika pelaku industri kreatif menemukan tempat diwilayah yang menurutnya bagus untuk pemasaran, ambil saja dan dilakukan secara bersamaan untuk memasarkan hal serupa seperti ditoko Salzi Bakery.
Intinya pemerintah kota Depok selalu support untuk berkembangnya hasil olahan para pelaku industri kreatif khusus nya khas Depok.
Mohammad Idris menambahkan, Pemkot Depok semakin serius untuk mendukung berkembangnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satunya dengan memberikan berbagai fasilitas bagi pelaku usaha untuk memasarkan produknya.
“Kami sangat mendukung jika masyarakat mau maju bersama dalam menciptakan ekonomi kreatif. Terlebih secara mandiri membuat suatu tempat atau wadah bagi para pelaku usaha untuk menjual produknya baik kuliner, fashion dan kerajinan tangan,” katanya.
Dirinya menjelaskan, upaya kreatif warga dengan membangun tempat berbelanja oleh-oleh ini akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.
Dukungan tersebut berupa hal-hal terkait dunia usaha seperti perizinan, serta berbagai pelatihan kewirausahaan dari sejumlah dinas terkait.
“Dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha merupakan implementasi dari misi Kota Depok. Yaitu mengembangkan ekonomi mandiri, kokoh, dan berkeadilan berbasis industri kreatif,” tuturnya.
Mohammad Idris berharap bertambahnya toko yang menjual oleh-oleh khas Depok akan memicu kontribusi UMKM lebih besar lagi.
Sebab, bertambahnya pusat oleh-oleh khas Depok, tentunya akan berdampak pada bertambahnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang cukup besar bagi kemajuan ekonmi di Depok.
“Berdasarkan data yang saya punya UMKM menyumbang sekitar 60 persen dari PDRB”katanya.
Kota Depok ini sudah ada lima atau enam toko oleh-oleh khas Depok, salah satunya di depan Perumahan Pesona Khayangan dan pintu Tol Cijago serta wilayah lainnya.