DepokNews — Forum Silaturahmi Hafizh Hafizhah (FASIH) Indonesia menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1443 H dan Do’a untuk Negeri di Aula Masjid Daarul Qur’an PTIQ.
Turut hadir sebagai pembicara pada agenda ini adalah Irjen Pol. Mohammad Fadil Imran, Muhammad Ainul Yakin Simatupang, Nasaruddin Umar, Syarif Rahmat RA dan Muh. Faiz Syukron Makmun.
Tidak lain bahwa maksud dari pelaksanaan acara ini adalah sebagai wujud kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad dan negeri Indonesia.
“Kita semua sudah tahu bahwa sampai saat ini, masyarakat Indonesia masih berjuang untuk Indonesia dalam mengatasi wabah pandemi COVID-19. Sehingga tidal lupa juga, dalam acara yang digelar juga turut mematuhi protokol kesehatan,” kata Ainul dalam sambutannya.
Tidak hanya itu, di tengah masyarakat Indonesia yang plural dan rentan konflik, sikap intoleransi turut menjadi permasalahan yang fundamen bagi bangsa ini.
Ketua Presidium FASIH, Muhammad Ainul Yakin Simatupang pada saat sambutan berharap agar adanya FASIH serta dengan menggelarnya acara ini dapat terwujud sikap toleransi dan saling hormat antar sesama umat manusia.
“Telah banyak arogansi dan intoleransi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia hingga menjadi penyebab perpecahan dan perdebatan antar individu yang terjadi selama ini,” jelasnya.
Karena itulah, Forum Silaturahmi Hafizh Hafizhah (FASIH) menggelar acara tersebut guna mempererat tali persaudaraan serta untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air, persatuan dan kesatuan menjadi suatu kewajiban yang harus senantiasa diupayakan oleh setiap warga negara,” ungkap Ainul.
Begitupun menurut Irjen Pol Muhammad Fadil Imran saat memberikan sambutannya ia berharap agar kita bisa hidup bermasyarakat dengan rukun, tentram, damai dan bersatu.
“Dengan menggelar acara Maulid Nabi Muhammad, umat Islam dapat selalu menanamkan keteladanan dan perilaku nabi dalam menjalani kehidupan. Karena Nabi selalu mengajarkan cinta dan kasih sayang kepada semua umat manusia,” kata Fadil dalam sambutannya.
Sehingga dengan meneladani perilaku Nabi Muhammad, kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia ini akan terwujud, dan sikap toleransi akan tumbuh dalam setiap individu.