DepokNews–Walikota Depok Mohamamad Idris menilai aksi demo yang dilakukan warga adalah hal yang wajar dalam menyampaikan aspirasinya.
“Kami silahkan didemo tapi jangan anarkis, sampaikan aspirasi dengan yang santun” katanya saat ditemui di kantor Kecamatan Beji menghadiri kegiatan penilian kinerja Kecamatan pada Kamis (7/9).
Dia mengatakan yang jelas semua tanggapan, keluhan, kritik dan saran berkaitan program yang dilakukan jajaran Disnas Perhubungan (Dishub) maupun Pemkot Depok terhadap SSA di Jl. Raya Margonda, Jl. Raya Dewi Sartika, Jl. Raya Arief Rahman Hakim dan Jl. Raya Nusantara hampir setiap waktu selalu dievaluasi.
“Kami akan merampungkan semua evaluasi tersebut bersama jajaran Polres, TNI di Depok, dan pakar lainnya” katanya.
Muhmmad Idris menambahkan kegiatan itu tentunya dilihat dari sisi jarak tempuh lalu lintas dan lainnya efektif atau tidak.
Dia menambahkan bahkan anaknya yang kuliah di UI harus berputar-putar saat hendak pulang ke rumahnya di Cilodong.
Anaknya yang biasa dari Jalan Nusantara ke Arif Rahman Hakim dikarenakan adanya SSA harus berputar putar ke Jalan Dewi Sartika- Margonda-Putar arah ke Jalan Kartini lalu ke Cilodong.
“Kita tanya anak kami berapa selisih waktunya sebelum SSA dan sesudah SSA dia jawab hanya 15 menit” katanya.
Idris menambahkan bila dilihat dari segi ekonomi keberadaan SSA tidak efektif dan merugikan pedagang pertanyaannya dari segi apa mereka dirugikan, kami tanya mereka” tuturnya.
Jika keuntungan mereka menurun maka Pemkot Depok akan berupaya menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan pertemuan dengan para pedagang.
Yang jelas bila SSA lebih kepada masalahat atau kebaikannya, masyarakat banyak akan utamakan namun bila mudorotnya lebih besar sampai merugikan segala macam, kenapa tidak digagalkan dan dihapus.
Ketika disinggung aksi demo penolakan SSA ditunggangi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab Mohammad Idris belum bisa memastikannya.
“Kalau demo tolak SSA ditunggangi atau tidak kita belum tau coba tanyakan ke warga saja”katanya.