Menu

Dark Mode
Ide Keren dan Kreatif, Bantuan Makan Sahur di Depok 20 Alasan Warga Nyaman Tinggal di Kota Depok Santika Hotel Depok Kenalkan Menu Malaysia Kota Depok Masuk Zona Rawan Narkoba Duh! Ada 3700 Perceraian Di Depok Selama 2016, Media Sosial Menjadi Penyebab Utama

Pendidikan

Melatih Guru BK tentang Generasi Berencana

badge-check


					Melatih Guru BK tentang Generasi Berencana Perbesar

DepokNews —  Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Kota Depok menyelenggarakan edukasi kepada 200 orang guru Bimbingan dan Konseling (BK) sekota Depok. Acara bertajuk “Generasi Berencana: Saatnya Remaja Merencanakan Masa Depan” itu dibuka Walikota Depok Dr. Idris Abdul Somad, dengan menghadirkan pembicara pakar psikologi Dr. Muhammad Iqbal dan ahli kesehatan dr. Dewi Inong Irana, SpKK. Kegiatan tersebut berlangsung di Balaikota Depok, Selasa (10/4/2018).

Dalam arahannya Walikota Depok menyambut baik acara penting itu dan mengharapkan para guru BK untuk senantiasa membina siswa dengan memperkuat pengetahuan agama. “Kurikulum agama di sekolah perlu disesuaikan dengan kebutuhan siswa saat ini. Permasalahan remaja semakin meningkat sehingga perlu penanganan lebih serius,” ujar Idris yang berlatar belakang santri.

Sementara itu psikolog Muhammad Iqbal mengedukasi para guru BK tentang bagaimana menangani siswa bermasalah, dengan pendekatan psikologi positif. “Yakni sering mengapresiasi siswa dan tidak hanya fokus kepada kelemahan siswa, namun juga fokus kepada pengembangan siswa. Jangan diskriminasi siswa karena kecerdasan IQ,” papar Iqbal. “Karena pada prinsipnya semua anak hebat. Namun perlu pengembangan akhlak dan kepribadian.”

Sedangkan Dokter Dewi Inong menjelaskan tentang kasus-kasus penyakit menular seksual pada remaja, karena kurangnya kesadaran dan edukasi tentang bahaya penyakit menular seksual melalui pergaulan bebas. Hal itu yang harus diwaspadai para guru BK di era komunikasi internet saat ini.

Dosen STT Terpadu Nurul Fikri, Sapto Waluyo, melihat kondisi siswa SMP dan SMA di Kota Depok cukup positif. “Banyak prestasi dan kreativitasnya. Angka putus sekolah relatif rendah dan anggota geng motor juga bisa dideteksi. STT NF berkolaborasi dengan sejumlah sekolah untuk membuka wawasan remaja tentang manfaat dan dampak negatif dari teknologi informasi,” Sapto menjelaskan.

Banyak siswa yang tertarik membuat aplikasi dan memulai wirausaha (start up). “Mereka membutuhkan gambaran yang jelas tentang peluang usaha di masa depan dan kompetensi apa yang dibutuhkan. Selain itu, mereka butuh figur yang kuat menghadapi kegagalan dan gigih meraih kesuksesan,” simpul Sapto yang berpengalaman sebagai jurnalis. Guru BK bisa menjadi figur itu atau menghadirkan figur yang relevan dalam proses bimbingan. []

Facebook Comments Box

Read More

FGD PRA STUDI KELAYAKAN PROGRAM RISET DORONGAN TEKNOLOGI DIKTI 2025: PROTOTIPE RANTAI PASOK BLOCKCHAIN UNTUK AGROINDUSTRI

10 December 2025 - 05:17 WIB

Program Studi Pariwisata Universitas Gunadarma Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Kemanggisan,Jakarta Barat Lewat Pelatihan Produksi Cinderamata Kuliner dan Wirausaha

9 December 2025 - 09:59 WIB

Screening and Education on Anemia Prevention to Improve the Quality of Life of Adolescents at Pathumthani University

8 December 2025 - 14:51 WIB

Paradoks Tata Kelola Perusahaan Indonesia: Mengapa “Lebih Besar” Tidak Selalu Lebih Baik

8 December 2025 - 14:43 WIB

Universitas Gunadarma Turut Tingkatkan Kapasitas Pelaku Usaha dalam Manajemen Penjualan dan Keuangan Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat

1 December 2025 - 20:12 WIB

Trending on Pendidikan