DepokNews–Warga binaan yang beragama Islam di Rumah Tahanan atau Rutan Kelas II B, Cilodong tetap melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan yang penuh berkah.
Salah satunya adalah melakukan prakarya kerajinan tangan jelang Magrib.
Program tersebut sengaja digagas untuk mengusir kejenuhan para napi, saat menjalankan ibadah puasa.
Kepala Rutan Kelas II B Cilodong, Sohibur Rachman mengatakan ada beberapa agenda atau program yang telah dijalankan selama bulan suci Ramadan.
Di antaranya, kegiatan prakarya seperti kesenian tangan yang disebut giat kemandirian, kemudian musik, dan kegiatan ibadah.
“Giat kemandirian, ini kami memberikan fasilitasi berkesenian, mulai dari musik dan lukis. Ada juga yang berkreasi membuat kaligrafi Bahasa Arab dan menjahit pakaian,” katanya.
Sedangkan kegiatan ibadah yakni, salat wajib berjamaah, kemudian dilanjut solat tarawih dan membaca Alquran hatam.
“Jadi, kalau yang program satu hari hatam Quran adalah, satu warga binaan (napi) wajib membaca hingga satu juz, nah jumlah yang ikut hataman ini sekitar 30- an warga binaan. Artinya, jika ditotal satu hari khatam, 30 juz,” katanya
Sebelum ini, pihaknya mendapat pelatihan dari Kementerian Tenaga Kerja. Ada 25 warga binaan yang dijadikan kader dan tutor dalam program ini.
Mereka ini dibekali beraneka macam kemampuan, untuk kemudian diturunkan kepada warga binaan lainnya.
“Karyanya baru sebatas kami jual ke pengunjung atau tamu yang datang saja”katanya.
Sementara itu, seorang warga binaan, Mahmud, merasa senang dengan beragam aneka giat keagamaan di Rutan Depok.
Selama bulan Ramadan, agendanya kebanyakan di masjid. Sejak pagi sekitar pukul 09:00 WIB, ia sudah bertadarus Alquran sampai masuk waktu Zuhur.
Dilanjutkan bertadarus, setelah Salat Ashar hingga waktu berbuka tiba. Selain tadarus Alquran, ia lebih banyak berzikir.
“Dalam sehari saya bisa baca sampai 1 juz. Selama di Rutan Depok, saya sudah khatam tiga kali Alquran. Baru kali ini saya baca Alquran sampai hatam,”katanya.