DepokNews–Abdurrohman Hizbulloh siswa asal warga Jalan Samudra Jaya RT 04 RW 01 Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas membuat inovasi yang dinamakan Sun and Rain Innovation Roof (SRI Roof).
di Rusia
Abdurrohman mahasiswa semester terakhir Universitas Diponegoro kepada wartawan mengatakan awal diirinya merasa prihatin dengan semakin mahalnya tarif dasar listrik berpikir untuk menciptakan sesuatu.
Dia mengatakan energi hujan belum termanfaatkan dengan baik, padahal dengan tekanan air hujan dapat menghasilkan listrik dan bisa digunakan untuk menghidupkan lampu di rumah.
Perlu ada cara menurunkan penggunaan listrik fosil dengan energi terbarukan yaitu kolaborasi antara sinar matahari dengan tekanan air,” jelasnya.
Dia menerangkan penelitian tersebut dibuat sejak bulan Januari lalu. Untuk menghasilkan inovasi genteng bertenaga listrik itu pun tidak berjalan mulus.
“Kendalanya ada di proses penyimpanan daya listrik yang belum stabil, setelah proses penyerapan energi. Kami mengambil sample di daerah Tembalang, Semarang. Meski mengalami kendala, Alhamdulillah semuannya bisa berjalan dengan baik,”katanya.
Dirinya memaparkan SRI Roof merupakan genteng multifungsi 2 musim berbasis Hybrid System Solar Cell dan piezoelectric sebagai penghasil listrik skala rumah tangga.
Sistem pembangkit listrik yang terdiri dari dua atau lebih sistem pembangkit dengan sumber energi yang berbeda. Misalnya listrik tenaga surya dipadu dengan listrik tekanan air hujan menjadi SRI Roof.
Saat ini lanjut Aab, pihaknya sedang dalam proses hak paten, kemudian akan mencari mitra produksinya. Dirinya berharap kelak inovasi yang diciptakan dapat berguna bagi masyarakat.
Aab menerangkan hasil karya bersama teman-teman nya yang tergabung dalam Tim Garuda innovator tersebut ternyata berhasil menorehkan prestasi tingkat dunia.
Ia pun mengaku tidak menyangka mampu mengalahkan puluhan negara di
ajang Moscow International Invention and Innovative Technology (Archimedes) yang berlangsung di Moscow, Rusia bulan Maret lalu.
“Alhamdulillah kami berhasil meraih gold medal, best invention, dan special award di ajang Moscow International Invention and Innovative Technology (Archimedes).
Kalau saya pribadi sudah dua kali mengikuti kompetisi inovasi dan invention seperti ini. Tahun lalu saya ke Korea untuk mengikuti Seoul international invention fair,”katanya.
Dirinya mengaku tidak akan berhenti sampai disitu saja, meski telah mengukir prestasi namun Aab akan terus menciptakan inovasi yang dapat digunakan banyak orang.
“Konsep kita ke depannya lebih luas dan besar yaitu penggunaan green management, hibrid sistem dan hemat energi untuk rumah tangga. Yang kita jadikan sebagai grand desain rumah masa depan yang ramah lingkungan, hemat energi, penggunaan energi terbarukan dengan tekanan air hujan serta terjangkau untuk warga. Mudah-mudahan bisa terwujud,”katanya.