DepokNews – SMAIT Al Haraki, sebuah lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif, menyelenggarakan seminar anti bully untuk siswa-siswi SMAIT Al Haraki. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perundungan, serta mendorong terbentuknya lingkungan sekolah yang bebas dari perilaku bully.
Seminar ini diadakan pada hari Selasa (19/12) mulai pukul 07.30 hingga 09.30 di gedung SMAIT Al Haraki. Acara ini dihadiri oleh para siswa-siswi yang antusias untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh pembicara ahli di bidang psikologi, Ibu Sani Budiantini H, S.Psi, Psi. Acara ini dimoderatori oleh Ibu Nur Bayti, S.Pd.
Dalam seminar ini, Ibu Sani Budiantini H, S.Psi, Psi menyampaikan materi dengan tema “STOP BULLYING! (how to build a caring personality in human relationships).” Materi dimulai dengan definisi perundungan dan menjelaskan berbagai jenis perundungan seperti fisik, psikologis, verbal, finansial, dan cyber. Ibu Sani juga menyoroti siapa saja yang dapat menjadi pelaku perundungan, baik secara individu maupun kelompok, primer atau sekunder, dan jangka waktu perundungan.
Pada bagian selanjutnya, peserta seminar diajak untuk memahami faktor-faktor penyebab pelaku melakukan perundungan dan faktor apa yang menjadi penyebab korban perundungan. Ibu Sani dengan jelas memaparkan dampak negatif yang mungkin dihadapi oleh pelaku perundungan, termasuk dampaknya pada korban. Materi juga mencakup tindakan yang seharusnya dilakukan oleh korban perundungan, perlindungan hukum bagi korban di Indonesia, serta langkah-langkah yang dapat diambil oleh pelaku untuk mencegah ulangan perilaku tersebut.
Acara berlangsung dengan penuh khidmat, diwarnai oleh partisipasi aktif siswa-siswi SMAIT Al Haraki yang menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menarik, menciptakan dialog yang konstruktif, dan meningkatkan wawasan baru terkait isu perundungan.
Dengan diadakannya seminar ini, SMAIT Al Haraki berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung, serta membekali siswa-siswi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mencegah dan mengatasi perundungan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal menuju sekolah yang bebas dari bully dan memiliki siswa-siswi berprestasi serta sehat jiwa raga.