DepokNews– Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang terdiri atas 2 dosenserta 3 mahasiswa dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI menciptakan aplikasi bernama Healthpoint atau disingkat HP Kader.
Tim Pengmas dr. Levina Chandra Khoe, MPH menuturkani Aplikasi Healthpoint mampu mengidentifikasi wilayah mana saja yang berisiko tinggi kasus DBD sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dengan maksimal.
“langkah-langkah penggunaan aplikasi Healthpoint dimulai dari login hingga memasukkan data rumah yang dikunjungi, mengunggah foto, hingga mendapatkan rekapan laporan rumah yang dikunjungi. Kader Jumantik dapat langsung mencetak laporan tersebut untuk diberikan kepada koordinator kader,”ungkapnya saat dikonfirmasi. Kamis (28/11/2019).
“Dengan adanya aplikasi ini, kader dapat lebih mudah dalam memasukkan data dan menghasilkan laporan, sementara dari sisi petugas Puskesmas, aplikasi ini akan memudahkan pemetaan wilayah yang berisiko terhadap DBD.” ujarnya.
Dijelaskan Levina dengan adanya aplikasi ini Kader Jumantik akan mencatat dan melaporkan hasil pemantauannya kepada koordinator kader yang kemudian mengirimkan rekapan laporan kepada Puskesmas.
Selama ini, proses pemantauan dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas, sehingga tidak dapat segera terlihat area mana yang berisiko terhadap DBD.
“Kami berinisiatif menciptakan aplikasi Healthpoint yang diharapkan dapat memudahkan pencatatan data lapangan. Aplikasi HP Kader dapat diunduh pada smartphone berbasis android dan dapat diakses dengan mudah,”tuturnya.