DepokNews–Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) melaksanakan program pengabdian masyarakat di kawasan Jati Padang Poncol, Jakarta Selatan pada hari Sabtu (2/9/23). Program ini berhasil menarik perhatian masyarakat yang umumnya memiliki taraf ekonomi rendah dengan mayoritas mata pencahariannya sebagai pemulung. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup mereka, melalui hibah Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia 2023 Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI, tim pengabdian masyarakat FFUI mengusung tema edukasi pertanian perkotaan dengan teknik budikdamber (budidaya ikan dalam ember) dan akuaponik.
Teknik budikdamber dan akuaponik merupakan metode budidaya yang menggabungkan ikan dan sayuran dalam satu sistem ekosistem di dalam ember. Dalam program ini, masyarakat diajarkan cara budidaya ikan seperti patin, lele, gabus, sepat siam, serta sayuran seperti kangkung dan selada. Hasil budidaya ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga sebagai langkah penghijauan dan pemanfaatan lahan terbatas di kawasan yang rawan banjir.
apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D., seorang dosen Fakultas Farmasi UI bidang bahan alam, menjelaskan bahwa teknik budikdamber dan akuaponik dipilih karena mudah perawatannya, terjangkau secara ekonomi, tidak memakan banyak lahan, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Diharapkan, teknik budidaya ini dapat memberikan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat dan meningkatkan kemandirian pangan serta gizi di lingkungan sekitar.
“Budikdamber ini memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah salah satu sarana penghijauan di lahan terbatas dan rawan banjir, dapat dipindah tempatkan, penggunaan air lebih hemat, perawatan lebih mudah, murah, tidak memerlukan listrik, dan berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat. Nantinya tidak hanya panen ikan tapi sekaligus dapat panen sayuran” Tutur apt. Roshamur dalam salah satu sesi edukasi.
Program ini melibatkan banyak pihak, termasuk apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D. selaku ketua tim pengabdian masyarakat dan sekaligus sebagai pemateri; juga Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si. yang merupakan pakar obat bahan alam; serta mahasiswa dari berbagai tingkatan di FFUI. Kolaborasi pengabdian masyarakat ini juga dilakukan dengan Bapak Erwin Saleh sebagai ketua dari komunitas Saungelmu yang telah lama bergerak dalam pembinaan dan edukasi masyarakat di kawasan setempat.
Kegiatan dimulai dengan penyerahan bibit ikan dan sayuran kepada perwakilan masyarakat setempat. Selanjutnya, dilakukan sesi edukasi tentang cara menanam dan merawat bibit, serta menjaga kualitas air dalam budikdamber. Dalam sesi praktik, masyarakat diajak untuk langsung terlibat dalam proses penanaman bibit di ember budikdamber yang telah disediakan. Tidak hanya itu, warga juga diedukasi tentang besarnya manfaat kesehatan pangan dari ikan dan sayuran yang dibudidayakan, selain memiliki potensi nilai ekonomi.
“Kandungan asam lemak Omega-3 pada ikan patin dan lele bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak. Sementara itu, kandungan protein pada ikan juga bermanfaat untuk memelihara masa tubuh agar tidak terlalu berlemak.” Ungkap apt. Roshamur.
Antusiasme masyarakat Jati Padang terlihat sepanjang kegiatan ini. Banyak warga yang merasa senang dan berterima kasih atas kesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka. Mereka berharap pengetahuan tentang budidaya sayuran ini dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Bapak Erwin Saleh, sebagai perwakilan masyarakat dan ketua komunitas Saungelmu, menyambut baik metode budikdamber yang unik ini. Beliau akan terus mendukung program ini agar memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Tim pengabdian FFUI akan terus mendampingi dan bekerja sama dengan komunitas Saungelmu untuk memastikan keberhasilan dan pemanfaatan optimal teknik budikdamber dan akuaponik bagi masyarakat setempat.