Aleg PKS Depok Hafid Nasir Berharap Kali Mati/Kering bisa Dimanfaatkan untuk Budi Daya Tanaman atau Ikan

Depok news – Aleg PKS Depok Hafid Nasir menyampaikan bahwa program Pekarangan Pangan Lestari disingkat P2L adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan atau lahan kosong yang tidak produktif untuk dimanfaatkan sebagai tempat bertanam. Sehingga program ini dapat secara berkelanjutan menyediakan sumber pangan bagi masyarakat sekaligus menjadikan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan anggota kelompok masyarakat, Selasa (28 Juni 2022).

Menurut Hafid, pekarangan yang dimaksud tidak hanya lahan tidur atau kosong yang tidak produktif, namun juga banyak kali yang tidak dialirkan air lagi, dikarenakan perilaku buang sampah sembarangan, mengakibatkan banyak lumpur di dasar kali atau lainnya sehingga kali tersebut menjadi mati atau kering.

Sebagai warga Depok Jaya sekaligus wakil rakyat daerah pemilihan Pancoran Mas, Hafid Nasir sering diundang menghadiri berbagai macam acara yang dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh lingkungan, dan komunitas atau stakeholder lainnya, baik tingkat RT atau RW.

“Termasuk di RW 011 Kelurahan Depok Jaya yang dilewati Kali Cabang Tengah yang berasal dari aliran sungai Bojonggede, akhir tahun 2021 Pemerintah Kota Depok telah memperbaiki grojogan air terjun di Kali Cabang Tengah antara Kampung Poncol Tanah Baru dengan RW 011 Perumnas Depok Jaya. Pekerjaan perbaikan ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi longsor di sekitar grojogan. Pekerjaan turap di Kali Cabang Tengah juga sudah dilakukan tahun 2021 dan akan dilanjutkan tahun 2022 ini,” jelas Hafid.

Anggota Komisi B DPRD Depok ini menjelaskan bahwa dari arah Jemblongan Kelurahan Pancoran mas ke Kelurahan Depok Jaya ada Kali Kawin yang melintas dibawah Kali Cabang Tengah (terowongan air), dan ketika terjadi longsor tahun 2013 dan 2015 akibat turap yang jebol, terowongan air yang dilewati Kali Kawin ditutup sehingga Kali tidak dilewati air lagi kecuali sedikit dan ada sumber mata air di sana.

Pak Hafid, sapaan Hafid Nasir pada beberapa pertemuan warga di RW 0 11 menyampaikan agar kali yang sudah tidak dilewati air agar bisa dimanfaatkan untuk budi daya tanaman atau ikan sehingga kali tidak terlihat kumuh dan tidak terawat.

“Saya pun di saat pertemuan dengan jajaran perangkat daerah pemerintah Kota, sudah berulang kali menyampaikan agar ada rekayasa pembangunan lintas dinas teknis terkait, sehingga kali tersebut terberdayakan dan hasilnya bisa dimanfaatkan oleh warga,” tambah Hafid.

Upaya untuk mendorong warga agar budi daya ikan dapat di realisasikan, Pak Hafid melalui pokok-pokok pikiran mengusulkan kembali pembangunan turap di tahun 2022 agar dinding Kali menjadi kuat dan tidak longsor sehingga dasar kali yang sudah tidak dialiri air atau kering, bisa dimanfaatkan warga untuk pemberdayaan budi daya ikan.

“Dan sekarang ini di dasar Kali ada tiga tambak yang telah dibangun warga RW 011 untuk budi daya ikan lele dan beberapa jenis ikan lainnya.
Semoga tahun ini dengan pembangunan turap lanjutan bisa dikembangkan kembali untuk budi daya tanaman atau ikan,” ujarnya.

Pak Hafid berharap meski kegiatan pemberdayaan budi daya di kali yang sudah mati atau kering dilakukan secara swakelola atau guyub di antara warga sekitar, pendampingan atau penyuluhan ke warga diharapkan teragendakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Depok.

Ketua RW 011 Kelurahan Depok Jaya, Susanto sangat mendukung program P2L di wilayahnya dan berharap Pemerintah Depok mendukungnya sehinga bisa menjadi wisata hiburan buat warga. (Hai)