Menu

Dark Mode
Rakor Satgas PKDRT & TPPO Kelurahan Cilangkap Edukasi Gizi Seimbang Untuk Pencegahan Stunting Pada Anak Balita Di TPA Baitul Ilmi Di Desa Rawapanjang Penyakit Jamur sebagai Ancaman Kesehatan Global Tersembunyi Depok Bersatu untuk Palestina Merdeka PT Tirta Asasta Depok Dukung Pemulihan Akses Air Bersih Bagi Korban Bencana Alam Sukabumi Jembatan Penghubung Antara RW 19 dan RW 17 Pancoran Mas Diresmikan Hasil Aspirasi Aleg Moh Hafid Nasir

Ramadhan

Bangunkan Sahur Dengan Ngarak Beduk Keliling Kampung

badge-check


					Warga saat mengarak bedug untuk membangunkan sahur Perbesar

Warga saat mengarak bedug untuk membangunkan sahur

DepokNews–Masyarakat di RW 15 Kelurahan Kemirimuka, Kecamataj Beji masih melakukan tradisi membangunkan sahur dengan mengarak beduk keliling kampung.

Bahkan mereka yang terdiri dari pengurus Karang Taruna RW 15 dan pengurus Majelis Taklim Muhtadin mengarak beduk keliling kampung dimeriahkan dengan ondel-ondel.

Ketua Karang Taruna RW 15 Kelurahan Kemirimuka, Herman kepada wartawan pada Senin (27/5) dinihari mengatakan di lingkungannya masih melakukan tradisi membangunkan sahur dengan mengarak bedug keliling kampung.

“Kegiatan membangunkan sahur dengan mengarak beduk di lingkungan kita ini masih menjadi tradisi dan anak-anak tetap semangat melaksanakannya”katanya.

Dia mengatakan kegiatan ini memang dilakukan di wilayah Jakarta sebagai tradisi seperti di kawasan Joglo, Condet, Buncit hingga daerah Tangerang menyebut tradisi ini dengan nama Ngarak Beduk.

Adapun orang-orang Betawi yang tinggal di Jakarta Timur seperti Bekasi sering menyebutnya dengan Beduk Sahur.

Tradisi Ngarak Beduk atau Beduk Saur telah ada sejak ratusan tahun yang lalu di Betawi.

Itu karena Jakarta di masa lalu masih terdiri dari hutan dan rawa-rawa. Jadi, untuk membangunkan sahur, orang-orang Betawi mengandalkan suara beduk.

Ketika budaya Betawi mulai dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, orang Betawi menggunakan petasan.

Suara keras yang ditimbulkan petasan dapat membuat orang terkejut dan akhirnya bangun.

Alasan inilah yang kemudian digunakan untuk membangunkan orang sahur saat Ramadan.

Tetapi, memasuki abad ke-19, tradisi membangunkan orang menggunakan petasan tidak lagi dipergunakan.

Orang lebih memilih menggunakan alat musik tradisional.

Rebana, genta, genjring, dan gendang dipilih dan dikombinasikan. Suara yang dihasilkan dari alat musik itu terkadang disertai dengan pembacaan puisi atau lagu Betawi.

Biasanya jumlah peserta dalam tradisi ini mencapai puluhan orang.

Mereka memiliki tugas tersendiri. Beberapa orang menarik gerobak berisi beduk.

Beberapa lainnya memukul beduk dan membunyikan genta, rebana dan genjring. Sementara itu beberapa orang besar bernyanyi lagu-lagu Betawi untuk membangunkan orang.

Herman mengatakan adanya kegiatan  membangunkan sahur mengarak beduk mendapatkan apresiasi, bahkan warga mengucapkan terima kasih atas kegiatan ini.

Kegiatan mengarak beduk membantu warga saat menanti sahur termasuk kaum ibu-ibu yang hendak mempersiapkan menu makanan sahur bagi keluarganya yang menjalankan ibadah puasa.

Mengarak beduk berakhir di ujung bulan Ramadan, dimana koordinator pelaksana ngarak beduk keliling ke rumah rumah warga untuk bantuan berupa dana seiklasnya.

Dana itu nantinya akan diberikan sebagai upah para remaja yang telah membantu pelaksanaan kegiatan pengarakan bedug  sahur keliling tersebut selama satu bulan.

Dan pembagiannya relatif dilihat berapa hari remaja ini keliling dan dilihat dari absesi masing-masing anak yang mengarak bedug sahur keliling selama bulan Ramadan.

Herman berharap kegiatan mengarak bedug ini bisa bertahan, karena kegiatan ini merupakan salah satu tradisi warga Betawi dan sekitarnya termasuk di Kota Depok

Facebook Comments Box

Read More

Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa

23 November 2024 - 16:11 WIB

Semarak Ramadhan, Anggota DPRD Kota Depok, Hj Qonita Lutfiyah Bagian Ribuan Takjil

17 April 2022 - 05:42 WIB

MEMAKNAI MALAM LAILATUL QADR

15 April 2022 - 13:26 WIB

Puasa Demi Menggapai Ridho Ilahi

14 April 2022 - 10:05 WIB

Qiyamul Lail Ramadhan

13 April 2022 - 10:17 WIB

Trending on Hikmah