Dua Sahabatnya Wafat, Ini Kenang Imam Budi Hartono Kepada Dua Sosok Almarhum Tersebut

Alhamrhum Bapak Yayan Aryanto

DepokNews– Wakil Wali Kota Depok terpilih, Imam Budi Hartono (IBH) turut merasa berduka atas wafatnya Bapak Yayan Aryanto salah satu pejabat terbaik Pemerintah Kota Depok.

“Saya merasa kehilangan sahabat saya pak Yayan, beliau sahabat lama saya. Ketika saya menjabat dulu di dewan masih ada beliau. Tapi ternyata Allah takdirkan kemarin meninggal,”ujarnya, Kamis (21/1/2020).

Imam berdoa agar segala amalan pak Yayan Aryanto diterima disisi Allah SWT dan dihapus segala kesalahan dan kehilafan semasa hidup almarhum.

“Semoga almarhum meninggal dalam keadaan Khusnul khotimah. Beliau adalah sahabat saya sejak tahun 1999 dan luar biasa pengabdiannya kepada pemerintah kota Depok. Artinya beliau tipikal birokrasi yang melayani,”katanya.

Imam juga mengaku bahwa banyak belajar dari almarhum waktu menjabat kepala dinas pekerjaan umum. Banyak pembangunan di bawah kepemimpinan beliau seperti jalan-jalan diperbaiki dan penataan lainnya untuk kemanfaatan masyarakat.

” Sekali lagi, mari kita doakan agar keluarganya diberikan kesabaran dan limpahan rezeki,”katanya.

Selain itu Imam juga mengenang bahwa ucapan terakhir almarhum yang membuatnya sedih yaitu saat mengabarkan kepada dirinya bahwa beliau sedang sakit dan meminta doa agar disembuhkan.

” Pada saat itu beliau di rawat di RSUD ketika itu saya dikabarkan anaknya beliau sakit dan meminta doa, dan saya doakan untuk kesembuhannya. Ternyata Allah lebih sayang kepada beliau sehingga pak Yayan dikabarkan meninggal,”bebernya.

Lanjut Imam almarhum memiliki seorang anak yang begitu luar biasa dan begitu dekat dengan dirinya. Bahkan waktu Pilkada kemarin anak almarhum cukup luar biasa membantu.

” Antara anak dan bapak sama memiliki sifat yang baik. Dan anaknya menjadi penghibur saya ketika mengenang almarhum,”paparnya.

Tak hanya mengenakan sosok almarhum bapak Yayan Aryanto. Imam juga mengenang sosok muridnya di SMP Pancoran Mas yang juga meninggal beberapa hari yang lalu.

” Saya juga kehilangan murid saya waktu menjadi guru SMP Panmas. Saya dikabarkan tadi pagi bahwa beliau meninggal karena kecelakaan,”ujarnya.

Almarhum bekerja di parkir, dalam kondisi Covid-19 pendapat menurun sehingga menganggur.

” Dan Almarhum mengabarkan ke saya kalau ada kerjaan tolong kasih tahu. Tadi saya ke sana ketemu sama ibu dan abangnya karena saya nggak sempat hadir saat pemakaman. Saya berpesan agar tetap sabar almarhum begitu luar biasa sebagai relawan membantu kemenangan,”ujarnya.

” Saya pun berdoa semoga almarhum Khusnul khotimah dan diterima amal ibadahnya dihapus segala dosanya dan ditempatkan disurga-nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,”katanya.

Imam menyadari kepergian dua sahabatnya tersebut menjadi pelajaran
kita yang masih hidup bahwa suatu semua akan dipanggil ke sana.

” Bagaimana caranya dan kapan waktunya itulah rahasia Allah. Maka kita harus mempersiapkan hal-hal yang memang pasti akan datang. Kematian itu pasti akan datang,” pungkasnya.