Menu

Dark Mode
Ide Keren dan Kreatif, Bantuan Makan Sahur di Depok 20 Alasan Warga Nyaman Tinggal di Kota Depok Santika Hotel Depok Kenalkan Menu Malaysia Kota Depok Masuk Zona Rawan Narkoba Duh! Ada 3700 Perceraian Di Depok Selama 2016, Media Sosial Menjadi Penyebab Utama

Ragam

Dua Siswa Asal Indonesia Paparkan Peluang Bisnis Digital ke Perusahaan Rintisan Jepang

badge-check


					Pendiri j-Grab Yamada Akihiko dan Hiroyuki Yokokawa menyerahkan sertifikat penghargaan presentasi bisnis pada Adibah Humaira dan Shazia Althafunisa di kantor j-Grab di Tokyo, Jepang, pada Jumat 24 Januari 2025. Perbesar

Pendiri j-Grab Yamada Akihiko dan Hiroyuki Yokokawa menyerahkan sertifikat penghargaan presentasi bisnis pada Adibah Humaira dan Shazia Althafunisa di kantor j-Grab di Tokyo, Jepang, pada Jumat 24 Januari 2025.

DepokNews–Tokyo, Januari 2025 – Dua pelajar asal Indonesia, Shazia Althafunisa dan Adibah Humaira, mencuri perhatian para pendiri dan pemilik perusahaan rintisan Jepang dalam program Japan Youth Development di Tokyo, Jepang, pada 22-25 Januari 2025. Dalam kegiatan yang digagas oleh Cooltura Indonesia itu, Shazia dan Adibah memaparkan perkembangan media sosial, khususnya TikTok di Indonesia.

Dalam presentasinya, Shazia mengatakan Indonesia menjadi negara dengan basis pengguna Tiktok terbesar di dunia, melampaui AS dan Brasil dengan 157,6 juta pengguna. Rata-rata durasi orang Indonesia mengunjungi TikTok mencapai 41 jam 35 menit per bulan.

Bekaca dari data tersebut, kata Shazia, peran TikTok terhadap ekosistem digital Indonesia tidak bisa diabaikan, terutama dalam aspek bisnis dan pemasaran digital. “Tiktok menjadi salah satu platform media sosial yang paling berpengaruh dalam kehidupan digital masyarakat Indonesia,” kata siswa Sekolah Menengah Pertama An Nahl Bogor itu.

Sementara itu, Adibah membahas aspek bisnis TikTok di Indonesia, terutama setelah TikTok Shop hadir sebagai platform e-commerce. Menurut dia, peluang bisnis melalui TikTok Shop sangat menjanjikan jika melihat total transaksi penjualan yang mencapai Rp 100,5 triliun pada 2024 lalu. “Melihat nilai transaksi yang sangat tinggi itu menunjukkan bahwa TikTok bukan sekadar platform hiburan, tetapi juga menjadi alat bisnis yang efektif untuk meningkatkan penjualan,” ujar mahasiswa Universitas Negeri Jakarta itu.

Dalam presentasinya, mahasiswi berusia 21 tahun itu membagikan strategi untuk menarik pengguna TikTok di Indonesia. Salah satunya lewat strategi pembuatan TikTok Affiliate, yang menjadi salah satu kunci sukses bagi para pebisnis dalam memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan penjualan dan engagement.

Pendiri, J-Grab, Yamada, mengatakan pemaparan Shazia dan Adibah mengenai peluang bisnis melalui TikTok yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia memberikan wawasan berharga bagi perusahaannya. Dari data yang dipaparkan kedua anak muda itu, Yamada melihat peluang besar bagi J-Grab untuk mengeksplorasi strategi pemasaran baru lewat TikTok Shop.

Terutama untuk memasarkan produk halal di Jepang, yang mulai berkembang. J-Grab adalah sebuah perusahaan rintisan Jepang yang bergerak dalam bidang cross-border commerce. “Kami melihat potensi besar dalam memanfaatkan TikTok untuk menjangkau konsumen yang lebih luas,” ujarnya.

Adapun program Japan Youth Development bertujuan untuk membuka jalan bagi generasi muda Indonesia dapat berkancah di dunia internasional, dimulai dari Jepang. Dengan membangun keterampilan bisnis, komunikasi, dan pemahaman budaya lintas negara, program ini menjadi langkah awal bagi mereka yang ingin berkarier dan berkembang dalam lingkungan global.

Pendiri Cooltura Indonesia, Sri Sudiantari Rahayu, mengatakan program ini menjadi semakin relevan mengingat tantangan yang dihadapi lulusan universitas Indonesia yang ingin berkarier di luar negeri. Cooltura Indonesia adalah perusahaan rintisan yang bergerak dalam pelatihan pengembangan karakter bagi generasi muda Indonesia melalui berbagai program yang difasilitasi oleh ahli dan profesional dari berbagai latar belakang untuk memastikan spektrum pengetahuan dan pengalaman yang luas.

Berdasarkan data terbaru, sebagian besar lulusan universitas di Indonesia masih memilih untuk bekerja di dalam negeri, sementara hanya sekitar 10 persen yang berhasil mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Faktor-faktor seperti kurangnya keterampilan komunikasi lintas budaya, keterbatasan akses ke jejaring internasional, serta kurangnya pengalaman langsung dalam dunia bisnis global menjadi hambatan utama bagi lulusan Indonesia untuk berkompetisi di pasar kerja internasional.

“Dengan adanya Japan Youth Development Program, para siswa mendapatkan kesempatan berharga untuk memahami lanskap bisnis global, membangun koneksi internasional, dan memperoleh pengalaman langsung yang dapat menjadi bekal bagi mereka di masa depan,” kata Ayu, sapaan Sri Sudiantari.

Selain itu, program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi siswa Indonesia agar dapat berinteraksi dengan perusahaan Jepang secara langsung. “Ini adalah kesempatan emas bagi siswa untuk mendapatkan wawasan, mengeksplorasi tantangan bisnis, dan mendapatkan jejaring internasional,” ujarnya.

Keberhasilan program ini juga tidak terlepas dari bimbingan para mentor yang berpengalaman. Fatia Syarah, seorang guru berprestasi dan alumni program beasiswa MEXT Teacher Training dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang, memberikan pelatihan public speaking serta penulisan materi kepada para peserta, sehingga mereka dapat menyampaikan presentasi dengan percaya diri dan profesionalisme yang tinggi.

Cooltura kembali mengundang siswa Indonesia untuk berpartisipasi dalam Japan Youth Development Program yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2025. Program ini diharapkan dapat terus menjadi wadah bagi generasi muda Indonesia untuk mengembangkan keterampilan bisnis dan kepemimpinan dalam skala internasional. Dengan mengikuti program ini, siswa tidak hanya memperoleh pengalaman berharga tetapi juga membangun koneksi dengan dunia bisnis global yang dapat membuka peluang karier mereka di masa depan.

Shazia, sebagai salah satu peserta yang telah mengikuti program Japan Youth Development, mengatakan pengalaman ini memberikan kepercayaan diri baru serta pemahaman yang lebih dalam tentang kolaborasi bisnis lintas budaya. Sedangkan Adibah menyebutkan bahwa program ini menjadi pintu gerbang baginya untuk memahami budaya bisnis global, mendapatkan paparan langsung dari dunia industri, serta membuka peluang karier potensial di masa depan. “Program ini sangat bermanfaat untuk kami dalam pengembangan karier,” ujarnya.

 

Facebook Comments Box

Read More

BRI Warung Buncit Renovasi TK Adhyaksa XXI Jakarta 

19 December 2025 - 13:41 WIB

BRI Bekasi Siliwangi Layani Pencairan PIP

19 December 2025 - 13:39 WIB

Pergeseran Lingkungan Strategis Global Memperkuat IndonesiaU ntuk Mendukung Perjuangan Kemerdekaan Palestina

18 December 2025 - 04:56 WIB

Aksi Nyata Kemanusiaan! Pegawai PT Tirta Asasta Kota Depok Bantu Korban Banjir di Sumatera

17 December 2025 - 06:45 WIB

Talk Show Parenting Keluarga di SDIT Ar-Rahmah Pancoran Mas: “Merajut Cinta Sampai ke Surga-Nya” 

16 December 2025 - 17:36 WIB

Trending on Ragam