Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Adakan Seminar Edukatif Pangan Sehat dan Halal

DepokNews–Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) turut ambil peran dalam mendorong masyarakat khususnya pelaku usaha untuk menciptakan pangan sehat dan halal melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang bertema “Pengembangan Usaha Mikro Kecil melalui Peningkatan Brand Image Produk Pangan Sehat Bersertifikat Halal”. Program ini diketuai oleh Dr. Yati Sumiyati, M.Kes, salah seorang dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) dengan didukung anggota tim Esti Mulatsari, M.Sc, Fauzia Noprima Okta M.Farm, Gumilar, M.Si yang merupakan Dosen FFUP serta Nathalia Perdhani, M.Si., Dosen Ilmu Komunikasi UP. Program PKM ini mendapat dukungan dana dari Kemdikbud melalui hibah program kemitraan masyarakat.


Pelaksanaan progam PKM diawali dengan kegiatan seminar edukatif dengan judul “Memahami Regulasi, Registrasi, dan Sertifikasi Halal Produk Pangan untuk Peluang Memperluas Pangsa Pasar”. Seminar ini diselenggarakan di Perum Griya Telaga Permai RW 19, Cilangkap, Depok pada hari Jumat 2 September 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 30 pelaku usaha binaan PKK RW 19 Kelurahan Cilangkap. Seminar ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu – ibu PKK khusus nya yang telah memiliki usaha kuliner untuk dapat lebih memahami tentang Pangan Hygine dan Sehat, Regulasi pangan berdasarkan peraturan BPOM, Cara Sertifikasi halal dengan self declare dan strategi membangun Brand Image Produk.


Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Bapak Ketua RW 19 Bapak Alief Hidayat yang sangat mendukung berjalannya kegiatan. “Semoga dengan kegiatannya pelatihan ini, para pencari cuan (PPC) di RW 19 dapat memiliki sertifikat halal dan memiliki brand produk yang mampu bersaing” tukas ketua RW dengan gurauannya agar suasana lebih meriah.
Paparan pertama dimulai dengan materi Pangan Hygine dan Sehat yang disampaikan oleh Dr. Novi Yantih, M.Si (Dosen FFUP). “Hygine dalam pangan meliputi semua tahapan atau rantai proses yang dapat menghasilkan makanan yang hygine/bersih, rantai proses tersebut meliputi bahan yang digunakan, alat memasak dan pelaku (orang yang memasak), kebersihan dalam pengolahan pangan harus diperhatikan dalam tiga aspek tersebut” papar Dr. Novi Yantih dalam paparan materinya.


Materi kedua tentang Regulasi Pangan yang disampaikan oleh Yenny Rosyiani, apt. M.Sc (BPOM). “Dalam proses pengurusan ijin edar, pelaku usaha harus mengetahui jenis produknya masing-masing karena setiap jenis produk memiliki mekanisme / jenis ijin edar yang berbeda-beda., PIRT dan MD memiliki persyaratan yang berbeda, sehingga bapak ibu harus paham produk bapak ibu adalah produk yang mesti didaftarkan PIRT atau MD” ungkap Yenny dalam paparan materinya. Dalam penyampaian materi tersebut Yenny juga menyampaikan bahwa BPOM selalu mengevaluasi berbagai persyaratan untuk menerbitkan ijin edar suatu produk dengan tujuan dapat menjamin keamanan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan yang beredar.


Materi ketiga tentang Sertifikasi Pangan dengan Self Declare yang disampaikan oleh Trisna Permadi, M.Farm, Dosen Universitas Tarumanegara sekaligus saat ini menjabat sebagai Kadiv Kerja sama dalam Negeri GEKRAFS Depok. Dalam paparannya, Trisna menjelaskan bahwa self declare merupakan pernyataan status halal produk usaha mikro kecil oleh pelaku usaha itu sendiri dengan mekanisme tertentu, ada beberapa syarat khusus usaha yang bisa mengajukan sertifikasi halal dengan self declare”, dengan jelas disampaikan Trisna beserta teknis pengajuannya.


Tak cukup dengan materi Pangan Hygine dan sehat, regulasi pangan dan pengajuan sertifkasi halal, dalam seminar ini juga disampaikan materi Brand Image Produk, yang menjelaskan tentang bagaimana membangun brand image agar dapat menarik konsumen dan mampu bersaing dengan competitor dalam usaha. Materi tersebut dengan menarik disampaikan oleh Nathalie Perdhani, M.Si yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila.


Seminar berjalan dengan sangat menarik dan komunikatif, para peserta yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dengan usaha kuliner, sangat antusias berkonsultasi untuk pengajuan sertifikasi halal dan menciptakan pangan yang hygine. Beberapa dari peserta memiliki produk antara lain bakso daging, macaroni schotel, cilok frozen, dan cookies. Melalui program PKM ini harapannya beberapa dari usaha tersebut dapat memperoleh sertifikat halal dengan proses pendampingan dari tim PKM.