Moh Hafid Nasir, Aleg PKS Daerah Pemilihan Kecamatan Pancoran Mas, memberikan sambutan pada acara Pelatihan dan Pembinaan Bina Keluarga Lansia di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas Rabu, 5 Juli 2023.
Pada kesempatan yang terpisah, Pak Hafid, sapaan akrab Hafid Nasir, berharap kepada Pemerintah Kota Depok agar tetap fokus kepada kebutuhan warga lansia serta mewujudkan “Lansia yang Tangguh dan Berdaya.”
Pak Hafid menyebutkan bahwa angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Depok tahun 2022 sudah di angka 81,86, naik 0,49 dari tahun 2021. Sementara Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Depok naik rata-rata menjadi 74,995 di tahun 2022 dan rata-rata 74,735 di tahun 2021 (Sumber: Badan Pusat Statistik).
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Depok ini memberikan apresiasi kepada seluruh komunitas senam sehat di Kota Depok, di mana mayoritasnya adalah warga pra lansia dan lansia, sehingga keberadaannya rutin mengikuti aktivitas senam membuat sehat dan bugar. Pak Hafid pun memberikan apresiasi keberadaan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang secara berkelompok melakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi keluarga yang mempunyai orang tua atau lanjut usia, yang meliputi pola perawatan, pengasuhan, dan pemberdayan kaum lansia agar kesejahteraannya bisa meningkat.
Pak Hafid yang diamanahkan di Komisi B (bidang perekonomian dan keuangan) berharap selain Program Kartu Depok Sejahtera yang salah satunya memberikan manfaat kepada lansia yaitu bantuan pangan non tunai, juga menghadapi Indonesia Emas pada tahun 2045, di mana bangsa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-65 tahun) ada di kisaran 70% total penduduk Indonesia. “Artinya jumlah penduduk pra lansia (45-59 tahun) dan lansia usia produktif (60-65 tahun) jumlahnya cukup signifikan, maka perlu ada program pemberdaayaan buat warga pra lansia dan lansia di sektor kewirausahaan agar mereka menjadi Lansia tangguh dan berdaya, menjadi sumber daya manusia (SDM) yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat di usia senjanya,” tuturnya.
Selanjutnya bagaimana mewujudkan ketahanan keluarga lansia, keluarga harus diberikan pemahaman mengenai pentingnya dalam mendampingi dan merawat lansia. Keluarga menjadi salah satu pilar untuk pemberdayaan lansia.
“Keluarga harus disiapkan untuk hidup bersama lansia, merawat dan turut memberdayakannya. Saya berharap program BKL bisa disinergikan dengan seluruh stakeholders yang ada di tingkat kelurahan dan rukun warga agar kegiatan penyuluhan, kunjungan rumah dan pencatatan serta pelaporan dapat berjalan dengan kolaborasi yang baik sehingga terwujud lansia tangguh dan berdaya,” pungkas Pak Hafid.