Oleh : Kharis Saefudin*
DepokNews — Sekolah Alam Indonesia Meruyung yang merupakan cabang dari Sekolah Alam Indonesia (SAI) yang memiliki tiga kurikulum inti yaitu akhlak, kepemimpinan dan ketrampilan berfikir. Ketiganya selalu menjadi acuan dalam setiap aktivitas yang dilalui siswanya.
Sementara, kurikulum yang menjadi kewajiban dari dinas pendidikan diolah dalam bentuk tematik. Bahkan, di SAI Meruyung menggunakan pendekatan proyek dalam proses pembelajarannnya yang disebut dengan istilah Project Based Learning (PjBL).
Dalam aktivitas belajar mengajar siswa SAI Meruyung diarahkan untuk mengantarkan proses berfikir analisis dan kreatif. Siswa tidak dituntut untuk belajar menghafal tek-teks yang disuguhkan, namun siswa ditantang untuk menganalisa suatu keadaan dan membuat solusi-solusi dari masalah yang ada dengan produk tertentu.
Di kelas 2 SD misalnya, ketika siswanya belajar tema tentang “Air” gurunya akan mengarahkan siswanya untuk gelisah dengan keadaan air yang ada sekarang, keruh, kotor, dan sebagainya, maka siswa akan menganalisa mengapa air menjadi keruh dan kotor? Kemudian mereka akan menjawab dengan produk yang didiskusikan antar siswa, misalnya “Water Purifier”. Dalam pengerjaan proyek ini siswa SD kelas2 akan belajar mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesiadan sebagainya yang berkaitan dengan tema dan proyek ini.mereka akan menemukan teori dari proses pembelajaran membuat proyek ini. Siswa SD kelas 2 ini tidak perlu menghafal sifat-sifat air dari buku teks tapi menemukan sifat air dari apa yang mereka lihat dan mereka ciptakan.
Begitu juga dengan level kelas lain, guru di kelasnya merancang proses kegiatan belajar mengajar dengan cara yang menantang tetapi tetap menyenangkan.
Kelemahan siswa Sekolah Alam memang dalam memahami soal-soal teks yang biasanya ditulis dalam bahasa yang baku. Namun tidak perlu khawatir,SAI Meruyung (bahkan SAI dan Sekolah Alam pada umumnya) telah membuktikan kelulusan alumninya dengan hasil Ujian Nasional (UN) yang cukup memuaskan. Pemahaman teks dalam bahasa yang baku dapat dilatih dengan beberpa kali latihan saja. Yang lebih penting bagi SAI Meruyung adalah pengalaman belajar siswa yang menyenangkan dan sesuai dengan fitrah manusia yang berkembang maju terpenuhi dengan optimal.
* Guru di Sekolah Alam Indonesia Meruyung