DepokNews –Bulan suci ramadan sebagai ajang kesadaran horisontal (manusia dan alam sekitar-red). Hal itu disampaikan Koordinator Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Depok Heri Syaifuddin dalam acara buka puasa bersama komunitas, Jumat (9/6/2017) di Joglo Nusantara Situ Pengasinan Sawangan
Menurutnya, sebagai sebuah refleksi bahwa haus dan lapar dikarenakan alam tidak mendukungnya. Ia mengungkapkan, air yang tidak bisa di minum dikarenakan adanya pencemaran. Hal serupa juga dengan pencemaran biodata laut, lanjutnya, juga karena prilaku buruk manusia di darat.
“Di bulan puasa ini, kita jadikan sebagai ajang kesadaran horisontal untuk mensyukuri atas semua karunia-Nya,”ujarnya.
Heri Blangkon biasa disapa mengungkapkan bahwa hikmah puasa adalah bagaimana melalui agama mampu mengatasi dan mengendalikan masalah perubahan iklim. Ia menambahkan, konsep Islam Rahmatan Lil ‘Alamin butuh keteladanan dan bukan sekadar jargon saja. Untuk itu, lanjutnya, agar para Ulama melahirkan Fiqih Lingkungan.
“Sudah saatnya, para tokoh Agama Islam atau para Ustadz melahirkan Fiqih Lingkungan. Kalau belum mampu, ya bertaubat dulu dengan gelar Ustadz-nya,”kelakarnya.
Dirinya berharap semoga dengan berpuasa bisa membentuk pribadi yang lebih santun dengan alam. Jangan sampai, lanjutnya, ada air namun tidak bisa di minum karena tercemar. Bahkan, adanya makanan tidak bisa dikonsumsi karena mengandung pestisida dan berbahaya. “Semoga dengan hikmah puasa ini bisa menciptakan suasana surga di bumi kita ini,”harapnya.
Dalam kesempatan tersebut buka puasa dengan tema Green Ramadan. Tampak hadir perwakilan dari musisi, aktifis lingkungan, Santri Nusantara dan sebagainya.