DepokNews — Dolly Indra, mahasiswa Universitas Gunadarma mempunyai perhatian yang besar terhadap orang berkebutuhan khusus. Menurutnya tidak boleh ada jarak terhadap orang berkebutuhan khusus. Salah satu bentuk perhatiannya tersebut ia melakukan penelitan terkait bahasa isyarat untuk orang berkebutuhan khusus atau orang normal yang ingin belajar bahasa isyarat.
Atas keberhasilannya melakukan penelitan tersebut yang dituangkan dalam desertasi yang berjudul ” Pengembangan Metode Pengenalan Huruf Isyarat Bisindo Berdasarkan Kesamaan Fitur Bentuk” Dolly Indra, bapak dari dua orang anak ini berhak menyandang gelar doktor, setelah ia dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dalam mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor di Kampus J Universitas Gunadarma Jalan Cikunir Bekasi, Kamis (29/11/2019).
Dalam sindang terbuka tersebut Dolly Indra, harus menghadapi berbagai pertanyaan dan sanggahan yang bertubi-tubi dari tim penguji, namun ia juga mendapat apresiasi atas penelitiannya yang terkait dengan yang diperlukan oleh orang berkebutuhan khusus.
“Saya memberikan apresiasi kepada Anda atas penelitan Anda terkait dengan hal yang dibutuhkan oleh orang berkebutuhan khusus ini,” puji salah satu anggota tim penguji sebelum memberikan pertanyaan.
Dolly Indra menjelaskan, masyarakat tidak boleh diskriminatif terhadap orang yang berkebutuhan khusus karena Allah SWT menciptakan hambanya sama atau sederajat.
“Orang berkebutuhan khusus bagi saya sebenarnya sama. Sama-sama Ciptaan Allah SWT. Jadi tidak boleh diskriminatif. Artinya orang yang normal dengan orang yang berkebutuhan khusus seharusnya bisa berinterkasi secara baik,” katanya.
Maka dengan sistem ini (hasil penelitiannya), lanjut Dolly Indra, sebagai salah satu solusi untuk menghilangkan gap atau jarak antara orang normal dengan orang berkebutuhan khusus.
Menurut Dolly Indra, sistem tersebut sudah pernah diujicobakan pada sekolah tuna rungu di Kota Makasar dan berhasil atau terbaca.
Setelah meraih gelar doktor, Dolly Indra punya komitmen untuk mendarma baktikan ilmunya, terutama untuk ikut memajukan pendidikan di Indonesia bagian timur, tempat ia mengajar sebagai dosen, yaitu Universitas Muslim Indonesia di Kota Makasar.
“Dengan ilmu yang saya dapat ini, saya amanahkan lebih kepada anak-anak saya, adik kelas saya, mahasiswa saya di Makasar, supaya ilmu ini lebih bermanfaat khususnya di wilayah timur, karena tidak banyak yang begini (bisa meraih gelar doktor) di wilayah timur,” pungkasnya.
Dolly Indra menempuh program doktor di Universitas Gunadarma dengan promotor Prof. Dr. Sarifuddin Madenda dan Ko-Promotor Dr. Ery Prasetyo Wibowo. Dolly Indra sebelumnya juga menempuh pendidikan di Universitas Gunadarma untuk progran S1 dan S2.