Depok, 19 Oktober 2025 — Di tengah derasnya arus informasi dan cepatnya perkembangan teknologi digital, dunia dakwah menghadapi tantangan baru. Para dai tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, dan menampilkan citra diri yang sesuai dengan nilai-nilai Islam di ruang publik. Menjawab tantangan tersebut, Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Depok mengadakan kegiatan Pelatihan Personal Branding Dakwah, yang bertujuan membekali dai dan pegiat dakwah muda agar mampu tampil percaya diri, berkarakter, dan berdampak di era digital.
Pelatihan ini dilaksanakan pada Ahad, 19 Oktober 2025, pukul 08.00–12.00 WIB, bertempat di Aula Jakarta Global University (JGU), Depok. Kegiatan ini dikhususkan bagi ikhwan, dengan jumlah peserta yang dibatasi agar proses pembelajaran lebih fokus dan interaktif.
🌙 Rangkaian Acara Penuh Makna
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ust. Kusmanto selaku Master of Ceremony (MC), yang memandu jalannya kegiatan dengan suasana hangat dan penuh semangat. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ust. Yadi Rosidi, yang menghadirkan suasana khidmat dan menjadi pengingat akan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam berdakwah.
Seluruh peserta kemudian berdiri bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IKADI sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air serta komitmen untuk berdakwah dengan semangat keislaman dan kebangsaan.
Dalam sesi sambutan, Ketua IKADI Kota Depok menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa di era media sosial, dai memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan antara penyampaian pesan dakwah yang menarik dan tetap berlandaskan adab serta etika Islam. “Dakwah hari ini tidak cukup hanya dengan lisan di mimbar, tetapi juga dengan keteladanan dan konten yang mencerminkan akhlak Rasulullah,” ujar beliau.
📚 Materi dan Pembicara Inspiratif
Sesi utama diisi oleh Kang Muhammad Arrobi, seorang Social Media Producer di GoodCircle sekaligus pegiat dakwah digital yang berpengalaman dalam membangun komunikasi publik di platform media sosial. Dalam penyampaiannya, Kang Arrobi menjelaskan pentingnya personal branding islami bagi para dai muda.
Beliau menekankan bahwa personal branding bukan sekadar tampilan luar atau popularitas, melainkan cerminan dari integritas, keikhlasan, dan nilai-nilai dakwah yang dihidupkan dalam keseharian. “Dai yang baik bukan hanya dikenal karena suaranya di panggung, tetapi karena adabnya di dunia nyata dan dunia maya,” ungkapnya.
Dalam sesi interaktif, peserta diajak untuk memahami strategi membangun citra diri yang autentik, mengelola media sosial secara bijak, serta berlatih membuat konten dakwah yang inspiratif, menyentuh hati, dan relevan dengan generasi muda.
Kang Arrobi juga menyoroti fenomena para influencer muslim yang mampu menyebarkan nilai-nilai Islam dengan cara kreatif, namun tetap menjaga batas syar’i dan akhlak dalam berinteraksi. Beliau mengajak para peserta untuk menjadi bagian dari gerakan dai kreatif beradab, yang mampu menyejukkan dunia digital dengan pesan kebaikan.
🤲 Penutupan Penuh Doa dan Harapan
Setelah sesi materi selesai, kegiatan ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh K.H. Muammar Khadfi, Lc., M.A.. Dalam doanya, beliau berharap agar seluruh peserta mendapat keberkahan ilmu, keistiqamahan dalam berdakwah, dan kemampuan untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan nyata.
🌟 Menyiapkan Dai Masa Depan yang Berpengaruh
Melalui kegiatan ini, IKADI Kota Depok berharap lahir generasi dai yang cerdas digital, berakhlak mulia, dan berdampak luas bagi masyarakat. Pelatihan semacam ini menjadi wujud nyata komitmen IKADI untuk mengembangkan kapasitas dai muda, agar mereka mampu bersaing di dunia digital tanpa kehilangan identitas keislaman dan keteladanan moral.
Dengan kombinasi antara ilmu agama, keterampilan komunikasi, dan penguasaan media digital, para dai diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat modern.
