Problematika PJJ, Nuroji Harapkan Ada Terobosan di Dunia Pendidikan

DepokNews- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra, Nuroji mengharapkan adanya terobosan di dunia pendidikan terkait problematika yang dihadapi saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan, Dewan Pembina DPC Partai Gerindra Kota Depok usai melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Kota Cilegon,Banten dalam rangka penyerapan aspirasi tentang dunia pendidikan, Jumat (29/01).

“Ya kemarin, kami dari Komisi X DPR RI yang dipimpin Pak Mujib Rohmat melakukan kunjungan ke Kota Cilegon, Provinsi Banten, dalam rangka penyerapan aspirasi tentang dunia pendidikan,” tutur Nuroji, Rabu (3/2).

Agenda tersebut, lanjut Nuroji, dalam rangka pengawasan bidang pendidikan, dengan fokus untuk mengetahui sejauh mana implementasi kebijakan pemerintah terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR), relaksasi dana BOS, persiapan pembelajaran tatap muka (PTM), program bantuan kuota internet, rencana pemerintah menggelar Asesmen Nasional termasuk survei karakter dan lingkungan belajar sebagai pengganti ujian nasional yang dihapuskan.

“Komisi X DPR RI terus menyerap aspirasi dari berbagai daerah dan berbagai kalangan sebagai upaya membantu pemerintah dalam merumuskan pola pendidikan yang tepat bagi seluruh pelajar di Indonesia yang sepanjang tahun 2020 hingga saat ini kehilangan momentum belajar tatap muka,” lanjutnya.

Ia juga mengatakan, Komisi X DPR RI tak pernah berhenti melakukan pengawasan terhadap program pemerintah utamanya di bidang pendidikan seperti relaksasi penggunaan dana BOS, kebijakan kuota internet dan lain sebagainya.

Terkait kebijakan Kuota internet, Nuroji menjelaskan, semua yang hadir menyampaikan terkait kekurangan kuota internet dalam penerapan PJJ. Untuk itu, ia meminta agar ada terobosan di dunia pendidikan, kaitannya kegiatan belajar mengajar (KBM) di tengah pandemic Covid-19.

“Misalnya, seperti usulan dari IGI Cilegon tentang bahan pembelajaran tidak hanya dilakukan secara daring, tapi bisa di copy ke flasdisk, kemudian diantar ke siswa-siswa. Ini harus ada kemauan untuk turun ke lapangan,” jelas Nuroji.

Ia mengungkapkan, memang saat PJJ, tidak semua siswa tidak bisa tersentuh jaringan Wifi atau mendapatkan kuota internet. Namun, wakil rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar 6 (Kota Depok- Kota Bekasi) ini mengharapkan agar sekolah atau dinas pendidikan dapat menerapkan mengantar bahan pelajaran seperti yang disebutkan tadi.

“Jadi harus ada terobosan di sini untuk mengatasi ketiadaan kuota, wifi dan sebagainya. Sehingga, tidak juga menjadi alasan bagi siswa tidak bisa PJJ karena tidak memiliki kuota, tidak mendapatkan subsidi kuota dan sebagainya,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Nuroji juga berusaha untuk memperjuangkan kesejahteraan guru, khususnya guru honorer.

“Memang kesejahteraan guru honorer perlu diperhatikan. Sebab, dengan meningkatnya kesejahteraan guru (honorer) akan berimbas pada meningkatnya kualitas pendidikan. Jangan sampai saat mengajar, mereka memikirkan uang kontrakan, anaknya belum bayar SPP dan lainnya,” pungkas Nuroji.