DepokNews — Walikota Depok Mohammad Idris mengatakan, seluruh kegiatan pramuka di kota Depok tidak boleh diabaikan, karena pramuka mengajarkan keberanian, kedisiplinan, dan kemandirian.
“Dari pramuka, Saya belajar keberanian, pidato, dan bernyanyi,” kenang Walikota Depok Mohammad Idris saat membuka Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Gerakan Pramuka Kota Depok. Rakercab terselenggara di Aula Dasa Darma Buperta Cibubur, Jum’at (10/03/17) pagi. Idris mengatakan, Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti kaum muda yang suka berkarya. Disana juga terdapat makna pengabdian dan pelayanan, yang menjadi kunci kepemimpinan.
Idris melanjutkan, menjadi pemimpin tidaklah mudah, karena harus bisa memberikan pengaruh yang baik, mengajarkan dedikasi, melayani dengan baik, dan mendidik untuk bisa melakukan perubahan kepada adik-adik pramuka kita. “Kemaslah kegiatan pramuka dengan menarik. Modernisasi kegiatan pramuka bisa dilakukan tanpa harus melepaskan orisinalitas gerakan pramuka. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak dan remaja tertarik dengan pramuka. Sehingga pramuka bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan kreativitas dan menjadi media menyelesaikan permasalahan anak-anak remaja,” himbau pria yang aktif berpramuka sejak di pesantren.
Rakercab ini untuk mengkomunikasikan dan merangkai komitmen dalam menyusun kegiatan pramuka di tahun 2018. “Selamat Rakercab, semoga potensi-potensi gerakan pramuka yang sudah ada bisa lebih dikembangkan dan dikemas semenarik mungkin. Sinergikan juga dengan Pemerintah Kota Depok, sehingga pramuka turut membangun Depok yang unggul, nyaman, dan religius,” tutur Pemimpin Depok Bersahabat.
Dalam kesempatan itu, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Depok Nina Suzana menginformasikan, Rakercab untuk mensosialisai kegiatan pramuka tahun 2017 dan menyusun kegiatan tahun 2018. Rakercab ini sebagai titik awal kegiatan langkah pramuka menuju pramuka kota Depok teraktif di wilayah 1 Jawa Barat. “Kami akan merumuskan kegiatan-kegiatan spesifik tahun 2018 sehingga bisa mencetak pramuka (anak didik) menjadi manusia mandiri, kreatif, dan berkarakter,” ujarnya.