DepokNews — Civitas siswa siswa di SDN Kukusan 1 di Kecamatan Beji menekankan ilmu pembelajaran religi selama bulan Ramadan dan pihaknya berencana akan melaksanakan kegiatan pesantren kilat.
Kepala SDN Kukusan 1 Mardais kepada wartawan mengatakan kegiatan Ujian Kenaikan Kelas untuk siswa kelas satu sampai lima bersamaan dengan pelaksanaan bulan Ramadan merupakan waktu yang luar biasa.
“Kami bangga dengan anak didik kami mereka menunaikan ibadah puasa sambil melaksanakan UKK, dengan momentum ini siswa menunjukan kejujurannya,”katanya.
Dia mengata meskipun menjalani ibadah puasa, aktivitas belajar tidak boleh dikurangi dan dihentikan.
Banyak peserta didik yang sedang berpuasa, cenderung mengurangi kegiatan belajarnya karena dikhawatirkan akan cepat lelah.
Padahal, tetap bergiat melakukan aktivitas belajar sepanjang tidak berlebihan sangat dianjurkan.
Justru, bila bermalas-malasan dan menghabiskan waktu dengan banyak tidur akan menyebabkan tubuh tidak bertenaga karena aktivitas olah tubuh dan olah pikir menjadi terhenti.
Dalam menjalani bulan Puasa ini, pemerintah telah mengimbau agar sekolah tetap melangsungkan proses belajar-mengajar sebagaimana biasanya. Tak dapat dimungkiri bahwa dalam menjalani proses pembelajaran, rasa kantuk akan sering menyerang sehingga konsentrasi dalam menerima materi pelajaran sedikitnya terganggu.
“Namun demikian, efektivitas belajar harus berlangsung secara baik. Oleh karenaitu, kami pihak sekolah merencanakan proses pembelajaran selama bulan Ramadan tersebut,”katanya.
Pihaknya bersama guru agama dan guru lainnya membangun suasana Ramadan di sekolah dengan menyusun agenda kegiatan yang bernuansa keagamaan.
Membangun suasana kondusif ini amat penting agar motivasi peserta didik menjalani ibadah puasa termasuk belajar tidak kendur.
Salah satu caranya dengan mengubah penataan kelas sehingga dapat dilangsungkan salat berje-maah, kultum dan tadarus Alquran dan mengisi buku amaliah puasa.
Kemudian, kelas dapat pula dihiasi berbagai kaligrafi, gambar-gambar islami, hadis yang berkaitan dengan tema puasa sehingga akan membangkitkan semangat pada saaat menahan lapar dan haus.
“Kami mengurangi aktivitas secara fisik dalam proses pembelajaran seperti meniadakan pelajaran olah raga agar peserta didik dapat menjalankan ibadah puasanya secara mudah dan tidak menguras tenaga,”katanya.
Sekolah selain melakukan pendidikan reguler juga melakukan pembinaan akhlak siswa untuk menguatkan pendidikan spiritual melalui penyelenggaraan pesantren Ramadan.
Pembinaan nilai-nilai keagamaan selain merupakan salah satu media positif bagi siswa untuk membentengi diri dari pe-ngaruh negatif dalam pergaulan juga diharapkan mengubah perilaku siswa yang tadinya mengacuhkan pelaksanaan ibadah menjadi lebih taat menjalankan ajaran agama.
Yang terpenting adalah kegiatan pembelajaran itu selain tidak meninggalkan materi kurikulum juga harus bernuansa religius (keagamaan).
Agar seluruh program tepat sasaran, diperlukan keteladanan dan pengawasan dari semua guru untuk memantau kegiatan keagamaan siswa.