Menu

Dark Mode
Ide Keren dan Kreatif, Bantuan Makan Sahur di Depok 20 Alasan Warga Nyaman Tinggal di Kota Depok Santika Hotel Depok Kenalkan Menu Malaysia Kota Depok Masuk Zona Rawan Narkoba Duh! Ada 3700 Perceraian Di Depok Selama 2016, Media Sosial Menjadi Penyebab Utama

Ragam

Siswi SDIT Nurul Fikri Raih Grand Award di Ajang Internasional ICIA 2025 Vietnam Lewat Proyek Inovatif “The Precious Foods”

badge-check


					Siswi SDIT Nurul Fikri Raih Grand Award di Ajang Internasional ICIA 2025 Vietnam Lewat Proyek Inovatif “The Precious Foods” Perbesar

Depoknews, Depok, 2 Mei 2025 – Tiga siswi kelas 4 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Depok, Jawa Barat, berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Mereka meraih penghargaan tertinggi dalam ajang *International Creativity and Innovation Award (ICIA) 2025* yang digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, pada 27 April 2025.

 

Tim yang terdiri dari **Prishana Kamila Ilham**, **Medinavia Zaldin**, dan **Naura Qanita Satria** ini menyabet **tiga penghargaan sekaligus**, yaitu:

 

* **Grand Award** – penghargaan tertinggi ICIA yang hanya diberikan kepada dua tim terbaik secara global,

* **Titanium Award** – untuk lima tim terbaik dunia,

* dan **Special Award** – untuk 10 proyek terbaik di bidang pangan.

 

Prestasi ini terasa semakin istimewa karena mereka merupakan peserta termuda di antara lebih dari 5.000 peserta dari 26 negara.

 

### Inovasi Solutif Berbasis Data: “The Precious Foods”

 

Proyek yang mereka angkat bertema **sustainable food solution** dan berjudul *“The Precious Foods (Implementation of 3R+D Quick Actions as Golden Strategy to Fight Food Waste)”*. Ketertarikan mereka terhadap isu ini muncul setelah mendalami data dari UN Environmental Program yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 21 juta ton sampah makanan per tahun.

 

Ironisnya, di saat yang sama, lebih dari **23 juta penduduk Indonesia kekurangan asupan nutrisi harian**, dan **26% anak di bawah lima tahun mengalami stunting** akibat malnutrisi (data Global Hunger Index 2024).

 

Melalui survei internal yang dilakukan di sekolah, mereka menemukan bahwa 80% siswa mengaku sering menyisakan makanan dan menganggapnya sebagai hal yang biasa. Temuan inilah yang mendorong mereka untuk memformulasikan solusi berbasis aksi nyata.

 

### Solusi Inovatif yang Diajukan:

 

1. **Gerakan 3R+D (Reduce, Reuse, Recycle, and Donate)**: aksi kolektif siswa di sekolah dan rumah untuk mengurangi limbah makanan.

2. **Kampanye Edukatif Online dan Offline**: untuk meningkatkan kesadaran dan mengajak masyarakat terlibat aktif.

3. **Aplikasi “FoodShare”**: platform digital yang menghubungkan pihak yang memiliki kelebihan makanan dengan yang membutuhkan.

4. **Edukasi Dampak Lingkungan**: penyadaran bahwa sampah makanan menghasilkan gas metana 80 kali lebih berbahaya dari CO₂ terhadap pemanasan global.

 

### Proyek Dikerjakan Selama 3 Bulan

 

Dalam kurun waktu 3 bulan, mereka merancang proyek secara sistematis, mulai dari riset, validasi data, perancangan solusi, hingga pembuatan prototipe aplikasi.

 

“Awalnya kami juga kadang suka menyisakan makanan karena nggak suka lauknya atau sayurnya. Tapi setelah bikin proyek ini, kami jadi sadar kalau makanan itu sangat berharga. Sekarang kami ambil porsi kecil sesuai kemampuan. Kami ingin aplikasi ini terus berkembang agar bisa bantu lebih banyak orang,” ungkap **Prishana Kamila Ilham**, mewakili tim.

 

### Program Sekolah yang Mendukung Budaya Riset

 

Kepala SDIT Nurul Fikri, **Sri Mulyani, M.Pd.**, menyampaikan rasa bangga atas capaian ini.

 

> “Kami bersyukur dan bangga atas prestasi luar biasa yang diraih anak-anak. Ini merupakan buah dari budaya riset yang kami tanamkan sejak dini di sekolah melalui program unggulan *Nurul Fikri Learner Profile* yaitu SMART (Sholeh, Muslih, cerdAs, mandiRi, Terampil), terutama melalui *Research Culture* dan *Computational Thinking and Learning*. Kedua program ini dirancang untuk menumbuhkan daya pikir kritis, logis, dan solutif bagi siswa.”

 

Program **Research Culture** bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir logis, analitis, dan kritis melalui pendekatan ilmiah yang sesuai dengan perkembangan usia mereka. Sementara **Computational Thinking and Learning** membekali siswa dengan keterampilan teknologi dan informasi yang relevan dengan era industri 4.0.

 

### Dukungan dari Orang Tua

 

Orang tua siswa juga turut memberikan apresiasi atas iklim belajar yang mendorong kreativitas dan riset di sekolah.

 

> “Sekolah menciptakan iklim riset dan eksplorasi siswa. Ada pembelajaran riset khusus setiap pekan di mana siswa dibimbing melakukan penelitian. Guru-guru juga mendorong diskusi dan eksperimen, serta mendampingi dan memotivasi anak-anak saat mempresentasikan hasil karyanya,” ujar salah satu orang tua siswa.

Facebook Comments Box

Read More

BRI Warung Buncit Renovasi TK Adhyaksa XXI Jakarta 

19 December 2025 - 13:41 WIB

BRI Bekasi Siliwangi Layani Pencairan PIP

19 December 2025 - 13:39 WIB

Pergeseran Lingkungan Strategis Global Memperkuat IndonesiaU ntuk Mendukung Perjuangan Kemerdekaan Palestina

18 December 2025 - 04:56 WIB

Aksi Nyata Kemanusiaan! Pegawai PT Tirta Asasta Kota Depok Bantu Korban Banjir di Sumatera

17 December 2025 - 06:45 WIB

Talk Show Parenting Keluarga di SDIT Ar-Rahmah Pancoran Mas: “Merajut Cinta Sampai ke Surga-Nya” 

16 December 2025 - 17:36 WIB

Trending on Ragam