DepokNews- Ratusan anak muda berbakat Indonesia antusias mengikuti Young Entreprenuer Summit yang merupakan rangkaian acara The 7th UI Studentpreneurs. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dengan mengangkat tema Reinforcing Entrepreneurs with Solutive Ideas.
Di rangkaian acara pada hari terakhir ini para Entreprenuer muda ini mendapatkan pengalaman menarik dari para entrepreneur sukses di bidangnya. Young Entrepreneurs Summit dibagi dalam lima bidang yaitu Marketing yang mengambil sub tema Digital Marketing. Kedua, Finance dengan sub tema Cashflow Porjection. Ketiga, Operation dengan subtema Supply Chain Management. Keempat, Human Resources dengan sub tema Finding Right Partner. Kelima adalah Public Relation dengan sub tema Customer Relation Management.
Dalam tiap bidang para peserta mendapatkan cerita menarik dari para ahli. Dengan harapan para Entreprenuer muda ini bisa mengambil pengalaman yang sudah sukses untuk bisa diimplementasikan dalam bisnis mereka nanti.
“Jadi mereka mendapatkan pengalaman langsung dari yang sudah sukses di bidangnya,” kata Leon Alvinda Putra, salah satu panitia.
Para peserta sangat antusias ketika pelaku Entreprenuer sukses membagikan pengalaman dan ceritanya. Mereka pun serius mendengarkan agar ada banyak pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran ketika memulai bisnisnya.
“Banyak pengalaman yang bisa diambil dari cerita yang sudah sukses di bidangnya. Jadi memang sangat beruntung bisa mendengarkan langsung di sesi ini,” tukasnya.
Sebelumnya para peserta juga ikut dalam forum diskusi. Disesi ini para peserta dibagi dalam beberapa kelompok.
“Peserta dibagi dalam 25 tim yang terdiri dari lima orang,” paparnya.
Dalam tiap kelompok diberikan kesempatan untuk berbagi. Kemudian tiap kelompok diberi kasus yang sama dan harus dipecahkan. Salah satunya kasus yang harus dipecahkan oleh kelompok adalah soal mengapa start up yang baru mulai sulit mendapatkan modal.
“Persoalan ini dijawab oleh salah satu kelompok yang menurutnya hal itu terjadi karena tidak adanya penyambung antara pemberi modal dan pemula. Sehingga pemula perlu tergabung dalam inkubator bisnis,” katanya.
Persoalan lain yang diberikan adalah mengenai kasus kolaborari start up di Indonesia sangat sedikit. Hal itu disebabkan karena adanya pola pikir yang harus diubah.
“Pola pikirnya lebih sering mengutamakan kompetisi dibanding kompetisi. Seharusnya ini yang diubah jadi lebih mengutamakan kolaborasi,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan gala dinner dan awarding night. Diharapkan dengan acara ini bisa meningkatkan entrepreneur di Indonesia.(mia)
Facebook Comments Box