DepokNews– Masa Pandemi Covid-19 mengharuskan jaga jarak dan menghindari kerumunan massa. Hal serupa juga terjadi pada sektor UMKM yang mengharuskan transaksi dengan tetap menjaga Physical Distancing.
Sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, transaksi non tunai sebagai salah satu pilihan dalam transaksi bisnisnya.
Untuk itu, Universitas Diponegoro (Undip) membantu sektor finansial UMKM SASUMA di Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Dalam kesempatan tersebut Undip menerjunkan mahasiswanya untuk mengadakan Program KKN mandiri Tim 1 Salah satunya Alvin Muhamad Sabila jurusan Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan.
“Saya melihat bahwa angka penyebaran Covid-19 masih tinggi. Karena kurangnya penerapan disiplin masyarakat akan protokol Pemerintah. Untuk itu, kami mengadakan Program KKN yang dicanangkan oleh Undip yaitu dengan tema Covid-19 dan SDG’s untuk Covid-19,” kata Alvin di Sawangan
Alvin menuturkan metode alat pembayaran non tunai yang sudah beredar di masyarakat yaitu QRis sebagai wadahnya.
Alvin berharap dengan alat transaksi ini bisa meminimalisir tatap muka aktivitas jual beli.
“Sosialisasi vaksin Sinovac Covid-19 di Pasar Cisalak serta Stand UMKM Sasuma yang mulai diterapkan dibeberapa wilayah. Diharapkan masyarakat mengetahui prosedur dan syarat untuk melakukan Vaksin Sinovac Covid-19 serta untuk SDG’s,” jelasnya.
Alvin juga mengadakan seruan gerakan ‘belanja di warung tetangga’. Yaitu: menggunakan platform Instagram sebagai media untuk mempromosikan Produk UMKM Sasuma. Dengan harapan UMKM yang terdampak Covid-19 dapat terbantu melalui promosi digital ini.
Pasalnya, masyarakat di masa pandemi covid -19 cenderung aktif di media sosial.
“Instagram pada akun yang dapat dikunjungi yaitu: @belanja_diwarung_tetangga output. Diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan Ekonomi yang ada di Kota Depok, khususnya Kecamatan Sawangan. Bisa bergerak positif dan dapat meningkatkan daya konsumsi masyarakat yang lebih tinggi,” tandasnya.