Depok News — Setelah suskes menggelar Gunadarma All About Accounting Competition (GAAC) 2016 kini Universitas Gunadarma kembali menggelar acara yang serupa dengan peserta dan jenis kegiatan yang lebih banyak lagi.
Ketua panitia GAAC 2017, Doktor Beni Susanti mnejelaskan, acara tersebut merupakan acara tahunan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Acara ini berlangsung selama dua hari, Rabu – Kamis (18/1 – 19/1/2016) dengan rangkaian acara seminar, lomba akuntasi dan pajak serta lomba poster.
“Peserta lomba tahun ini jauh lebih banyak dibanding tahun 2016, peserta merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, ada yang dari Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan berbagai wilayah lainnya,” katanya.
Disamping lomba akuntasi dan pajak, rangkaian kegiatan yang dipadati peserta adalah seminar terkait Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia). Seminar ini menghadirkan 3 nara sumber yaitu, 1. Nina Kurnia Dewi STP., MBA (Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM & Konsultasi Manajemen) Perum Jamkrindo, 2. Sendra Wong CEO SOFIS, 3. Dr. Luluk Kholisoh (STIENUS Jogjakarta). Bertindak sebagai moderator dalam seminar tersebut Doktor Misdiyono. Seminar ini berlangsung di Auditorium Kampus D Universitas Gunadarma, Jalan Margonda Raya, Rabu (18/1/2016).
Sebelum menyampaikan materinya, Nina Kurnia Dewi memberikan apresiasi kepada Universitas Gunadarma yang terkenal keunggulannya dalam bidang IT ternyata juga punya jurusan ekonomi yang mampu mengadakan kegiatan bersekala nasional.
“Kalau mendengar nama Universitas Gunadarma yang terbayang dalam benak saya adalah IT, namun ternyata Gunadarma yang top bukan hanya IT saja, ada ekonomi juga,” puji Nina.
Dalam materinya Nina menyampaikan pentingnya catat-mencatat atau pembukuan bagi para pelaku usaha termasuk pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) demi kelancaran dan kemajuan usahanya.
“Permasalahan pelaku UMKM biasanya permodalan, namun bukan hanya itu sebenarnya ada permasalahan lainnya yang dialami hampir semua pelaku UMKM yaitu tidak adanya pembukuan atau catatan dari setiap transaksi,” jelas Nina.
Menurut Nina, UMKM yang tidak ada pembukuannya akan mengalami kesulitan ketika harus berhubungan dengan pihak bank untuk mengajukan pinjaman modal.
“Ketika pelaku usaha akan meminjam uang atau modal ke bank, bank pasti menanyakan pembukuan dan kejelasan mau digunakan untuk apa pinjaman tersebut, calon peminjam tidak cukup hanya menjelaskan secara lisan namun harus disertai pembukuan dan rencana penggunaan pinjaman dalam bentuk proposal, maka mahasiswa akuntasi bisa melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar usahanya disertai pembukuan,” jelas Nina.
Sedangkan Dr. Luluk Kholisoh dalam materinya menyampaikan pentingnya para pelaku usaha memahami menejemen resiko untuk meminimalisir resiko yang akan timbul dalam menjalankan usaha.
“Resiko mendatangkan ancaman dan atau peluang dalam bisnis, resiko dapat diminalisir dan dimanage melalui manajemen resiko (risk management,” jelasnya.
Kegiatan Gunadarma All About Accounting Competition ini didukung oleh Zahir, Jamkrindo, PT. SOFIS dan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat III. (muj)
a