Menu

Dark Mode
Ide Keren dan Kreatif, Bantuan Makan Sahur di Depok 20 Alasan Warga Nyaman Tinggal di Kota Depok Santika Hotel Depok Kenalkan Menu Malaysia Kota Depok Masuk Zona Rawan Narkoba Duh! Ada 3700 Perceraian Di Depok Selama 2016, Media Sosial Menjadi Penyebab Utama

Ragam

Wali Kota Depok Tuding Riset Setara Institute Asbun & Terkait Politik Jelang 2024

badge-check


					Wali Kota Depok Tuding Riset Setara Institute Asbun & Terkait Politik Jelang 2024 Perbesar

DepokNews–Wali Kota Depok, Mohammad Idris angkat bicara terkait hasil riset yang dilakukan oleh Setara Institute yang menyebut Depok sebagai kota paling intoleran.

“Harus dikaji secara ilmiah dan jangan asal bunyi (asbun,red), kalau tujuannya mau menjatuhkan pemerintah misalnya, jadi wali kota aja dulu, kita bersaing secara sehat, jangan komentar-komentar jahat seperti itu,” ujar Idris saat menghadiri Rowahan Akbar Selta 1994 Duren Seribu, Bojongsari, Kamis (31/03) malam.

Ia mengatakan, harusnya hasil riset itu dipaparkan ke masyarakat seperti metodologinya seperti apa.

“Yang namanya riset itu enggak sembarangan, tapi ilmiah dan rasional, silahkan diadu dengan riset-riset yang lain, titik intolerannya apa?. Misalnya persoalan Ahmadiyah, dimana titik intolerannya?,” tanyanya.

Hingga kini, Idris belum mengetahui apa motif dan indikasi dari riset tersebut. Tapi kuat dugaan riset tersebut sengaja dikeluarkan erat kaitannya dengan politik jelang 2024.

“Itu harus ditanyakan kepada orang Depok, tanyakan apakah selama ini orang Depok toleran atau tidak terhadap minoritas, toleran enggak dengan lain suku?. Selama ini enggak ada orang Betawi dengan orang Sunda berantem, enggak ada, itu kan konflik,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Idris, dirinya tetap memberikan dan menulis surat keputusan (SK) tentang pendirian gereja jika sudah disetujui oleh FKUB dan dirinya tidak pernah menolak.

“Jadi indikasi intolerannya itu apa?. Kalau MUI berani mencabut fatwa sesatnya Ahmadiyah silahkan, ini kan fatwanya masih ada, ada SKB 3 Menteri, kami menjalankan itu. Yang kami hentikan itu kegiatan penyebarannya yang memang dilarang. Penyegelan itu mengantisipasi keamanan, sebab masyarakat sekitar enggak nyaman, justru kami jaga mereka (Ahmadiyah,rd), kalau dibiarkan mereka diserang, kami akan kena UU HAM,” katanya.

Dikatakan Idris, pihaknya memiliki UI dan Chusnul Mar’iyah yang telah mengeluarkan survei dan hasilnya Kota Depok cukup toleran.

“Itu survei UI loh, Ibu Chusnul Mar’iyah dan kawan-kawan sudah melakukan itu. Silahkan didiskusikan oleh mereka, kalau kami intoleran akan kami perbaiki. Depok tetap jadi kota yang toleran kok,” tegasnya.

Facebook Comments Box

Read More

Anggota DPRD Kota Depok, Mohamad Nur Hidayat, Wujudkan Komitmen Politik Berintegritas di Kota Depok

25 June 2025 - 08:56 WIB

LPQQ Kota Depok Gelar Kopdar Kedua: Konsolidasi Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an

23 June 2025 - 14:08 WIB

Ribuan Atlet Muda Meriahkan FISIPUI Turnamen Bulutangkis

22 June 2025 - 18:50 WIB

Gerakan Wakaf Kran Masjid dan Pesantren, KSJD: Sedekah Kecil, Manfaat Besar

20 June 2025 - 08:09 WIB

Tanahnya Diserobot, Warga Sukmajaya ini Bakal Lapor ke Polisi

19 June 2025 - 18:36 WIB

Trending on Ragam