DepokNews — Dihari ketiga ramadhan 1438H, suasana Masjid Agung Balaikota Depok terlihat ramai didatangi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Depok yang ingin melaksanakan solat zuhur.
Tak selesai sampai sholat zuhur saja, ASN pun masih terlihat ramai hingga kultum usai. Kuliah tujuh menit (kultum) kali ini diisi langsung oleh Walikota Depok Mohammad Idris, Senin (29/05/17) siang. Dalam kultumya, Idris menjelaskan tentang puasa dan etos kerja.
Alumni Gontor ini memaparkan puasa bisa melahirkan etos kerja. Puasa dapat mewujudkan dan melahirkan etos kerja. Hal itu bisa dilihat dari arti etos dalam bahasa yunani, yaitu nilai, karakter, dan kebiasaan normatif yang dilakukan atau bisa jadi bawaan dari lingkungan. Etos juga bisa diartikan etika.
Dalam bahasa islam, etos dimaknai dengan akhlakul karimah, yaitu sikap yang diajarkan Allah yang terletak dalam diri seseorang. Dimana sikap tersebut dilaksanakan dengan spontanitas, tidak dibuat-buat, dan tidak terkait dengan lingkungan. Sedangkan etika terkait dengan budaya setempat. “Dalam KBBI, etos dapat diartikan sebagai semangat untuk menapaki kebenaran,” papar Idris.
“Etos kerja yang diajarkan dalam puasa adalah disiplin terhadap waktu. Karena saat berpuasa kita pasti disiplin waktu, dari mulai sahur, berbuka, hingga terawih. Puasa juga mengajarkan kita kejujuran. Tak hanya itu, puasa juga mendatangkan sebuah semangat kebersamaan,” ungkap Pemimpin Depok Bersahabat.
Dalam tausiyahnya, Pria kelahiran Jakarta ini pun menambahkan bahwa etos kerja dalam puasa terangkum dalam satu kata, yaitu “ tattaqun”. “Takwa tidak identik dengan keberadaan kita. Karena takwa berlaku kapan saja dan dimana saja. Semoga kita termasuk orang-orang yang bertakwa. Dan semoga kita dapat menjalankan ibadah di bulan ramadhan sesuai dengan perintah Allah SWT,” ujar Walikota mengakhiri tausiyahnya.