Dalam agama Islam seseorang yang beragama Islam disebut dengan seorang muslim. Tingkat keimanan seseorang dapat dilihat dari amal ibadah pada diri seseorang tersebut. Tetapi tidak semua orang itu adalah muslim yang benar-benar muslim sejati. Di Islam sudah sangat sempurna untuk sebagai pedoman atau acuan untuk kehidupan kita, terdapat juga suri tauladan yang dapat kita ambil contoh dalam hidup kita didunia ini. Pedoman dalam Islam itu adalah Al-Quran dan Al hadits,dan suri tauladan dalam Islam adalah orang yang paling mulia di dunia ini adalah nabi Muhammad Saw. Di dalam Al Qur’an, Allah tidak mengakui keimanan seseorang manakala kepribadiannya tidak mencerminkan seorang muslim sejati. Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya: ” dan diantara manusia ada yang berkata : “kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang yang beriman. ” Dan Rasulullah Saw bersabda: ” orang yang beriman (bergaul) bersama dengan manusia dan mereka merasa tenang bersamanya. Tidak ada suatu kebaikan pada orang yang tidak (bergaul) bersama manusia dan dengannya mereka tidak merasa ten
Untuk menjadi muslim sejati, Hasan Al-Banna merumuskan 10 karakteristik muslim yang dibentuk didalam madrasah tarbawi. Menurut beliau, karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat Islam maupun tertegaknya sistem Islam dimuka bumi. Ke -10 karakter tersebut adalah :
- Salimul aqidah (bersih akidahnya)
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan salah satu karakter menjadi muslim sejati yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, maka seorang muslim tersebut memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT dan juga tidak akan pernah menyimpang dari apa yang telah ditentukan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan mati ku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam.(QS 6:162). Karena pada dasarnya memiliki aqidah yang bersih itu sangatlah penting. - Shahihul ibadah (benar ibadahnya)
Ibadah yang benar merupakan salah satu perintah Rasulullah yang penting. Dan ibadah yang sebagai tolak ukur amal yang pertama atau salah satu ibadah yang utama dinilai adalah shalatnya. Hingga Rasulullah Saw menyatakan: “shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.” Dari ungkapan Rasulullah diatas sudah cukup jelas bahwa dari segala macam perbuatan atau setiap beribadatan haruslah merujuk kepada sunah rasul Saw. - Matinul khuluq (kokoh akhlaknya)
Akhlak yang kokoh atau akhlak yang mulia merupakan salah satu bagian terpenting juga bagi setiap muslim. Baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-nya. Karena memiliki akhlak yang mulia manusia akan hidup bahagia dunia dan akhirat. Maka Rasulullah diutus ke bumi untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak para hambanya dan Rasulullah pun telah mencontohkan nya kepada kita. Sesuai firman Allah SWT yang artinya: “dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung.” (QS 68:4). - Qowiyyul jismi (kuat jasmaninya)
Kuat jasmaninya juga point penting yang harus ada pada setiap muslim. Karena untuk menjalankan ibadah-ibadah yang Allah perintahkan seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, ataupun segala sesuatu amalan yang harus dikerjakan dengan fisik, kita harus memiliki fisik yang kuat dan sehat. Apalagi jihad dijalan Allah SWT. Oleh karena itu, kesehatan jasmaninya harus sangat di perhatikan bagi setiap seorang muslim. Maka Rasulullah Saw bersabda: “mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah (HR. Muslim) - Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berpikir)
Intelek dalam berpikir atau memiliki wawasan yang luas adalah salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah adalah Fatonah (cerdas) dan di Al-Quran juga banyak menerangkan ayat-ayat yang merangsang kita untuk berpikir. Karena didalam Islam sendiri tidak ada satupun perbuatan yang kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan yang luas dan keilmuan yang luas. - Mujahadatun linafsih (kuat melawan hawa nafsu)
Berjuang dalam melawan hawa nafsu merupakan kepribadian yang harus dimiliki di setiap muslim. Karena semua manusia pasti pasti memiliki kecenderungan hati pada yang baik dan yang buruk. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan untuk tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah Saw bersabda: “tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam). (HR hakim). - Haritsun ‘ala waqtihi (sungguh-sungguh menjaga waktunya)
Pandai menjaga waktu adalah faktor penting bagi manusia. Karena banyak sebagian manusia yang lalai akan waktu, tidak disiplin dengan waktu yang diberikan. Padahal Allah SWT banyak bersumpah didalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu, seperti : waktu Dhuha, waktu ashar,waktu fajar, waktu malam, dll. Maka dari itu kita harus pandai-pandai dalam memanage waktu agar waktu yang telah kita lalui tidak sia-sia begitu saja. Maka diantara yang disinggung oleh nabi Saw adalah memanfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk, kaya sebelum miskin. - Manazhzhamun fi syu’nihi (teratur dalam semua masalah)
Teratur dalam segala urusan salah satu kepribadian yang harus ditekankan pada setiap manusia. Didalam hukum Islam sudah tertata rapih dalam menyelesaikan segala urusan atau masalah baik itu terkait Ubudiyah maupun muamalahnya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinuitas dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya. - Qodirun ‘ala kasbi (mampu berusaha sendiri)
Mampu berusaha sendiri atau bisa kita sebut harus mandiri merupakan suatu yang amat diperlukan. Tidak sedikit banyak orang, masalah yang sering dihadapi adalah masalah ekonomi. Oleh karena itu perintah mencari nafkah sangatlah banyak didalam Al Qur’an maupun hadist dan itu memiliki keutamaan yang penting. - Naafi’un lighoiri (bermanfaat bagi orang lain)
Bermanfaat bagi orang lain adalah suatu tuntunan bagi setiap muslim. Dengan hal ini berarti seorang muslim harus selalu berpikir bagaimana cara agar setiap pribadi ini bermanfaat bagi orang sekitar. Jangan sampai kita sebagai muslim Tidak ada kontribusi atau berperan penting di masyarakat. Dalam kaitan inilah Rasulullah Saw bersabda: “sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR qudy dan Jabir).
Itulah 10 karakteristik untuk menjadi muslim sejati sesuai yang telah diajarkan Rasulullah kepada kita. Karena kita sebagai muslim harus kembali merujuk apa yang telah sudah ditetapkan yakni Al-Qur’an dan Al hadits.