DepokNews- Puluhan mobil pribadi yang memasuki Balai Kota Depok, terlihat langsung mengikuti cek uji emisi kendaraan, Jumat (17/2/2017).
Walikota Depok Mohammad Idris mengatakan, pihaknya pernah melakukan uji emisi kendaraan dan hasilnya dibawah standar polusi yakni dibawah 230.
“Hasil cukup bagus, bersih. Kalau diatas 230 polusinya tidak bagus,” ujarnya.
Beberapa mobil yang pernah diuji, seperti mobil camat, tahun 2009 perawatannya cukup bagus jauh dibawah standar kekhawatiran. Tahun 2009 nilai kewaspadaannya hanya 51, artinya terawat.
“Semua harus dirawat mobil dinasnya. Secara administrasi pemerintahan, semua barang pemerintah bisa dilakukan update 5 tahun sekali,” jelas Idris.
Jadi, sambung Idris, setiap 5 tahun akan diganti dan dilelang. Sebab dari pada mempunyai mobil dengan perawatan tinggi, mending mobil baru yang bagus, yang perawatan nya rendah. Lebih safety. Jangan sampai mobil walikota atau wakil walikota mogok.
“ini kan dalam rangka menjaga kualitas udara tetap baik, kolaborasi dengan polisi pantauan kemacetan, dan samsat, uji emisi, kir, kir harus ketat. Kalau kir tidak lulus tidak boleh dipakai,” tegas Idris.
Sudah amanat kementerian LH, setiap kota besar seperti Depok harus ada tempat untuk mengadakan car free day, tempat-tempat ini tentunya berkoordinasi dengan kepolisian. Pernah diusulkan margonda, tidak lulus. Dewi sartika, tidak pas. Sekarang di GDC.
“Nanti akan kita kaji ulang tempat mana yang bisa dilakukan car free day. CFD harus disandingkan dengan aturan yang lain, bisa jadi kepolisian akan mengeluarkan aturan 3 in 1 di Depok, atau ganjil genap,” tandas Idris.(mia)