Oleh : Ustad Imam Budi Hartono, Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Allah SWT berfiman dalam Surat Al-Hasyr Ayat 18 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Kaum muslimin, fenomena pulang kampung di Indonesia luar biasa ketika Idul Fitri. Kerinduan kampung halamam tak tertahankan Untuk melakukan mudik atau pulang kampung segala bekal dipersiapkan.
Dari mulai menabung uang dari pendapatan selama bertahun-tahun atau selama setahun. Pemudik juga harus menyiapkan logistik lain agar nyaman sampai ke rumah bertemu dengan orang tua, keluarga dan kerabat handai taulan.
Lalu bagaimana dengan orang yang tidak punya kampung?
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT, ketahuilah kita sebagai umat Islam punya kampung yang sesungguhnya, yang kekal yaitu akhirat, surga tempat kembali kita sebagaimana nenek moyang kita Nabi Allah Adam Alaihis Salam yang semula tinggal di surga yang penuh kenikmatan.
Pertanyaan berikutnya adalah apa yang telah kita siapkan untuk pulang kampung ke akhirat?
Kaum muslimin, Rosulullah pernah memberikan nasihat bijaksana kepada Abu Dzar Al-Ghifari rahimahullah:
Wahai Abu Dzar,
- Perbaharuilah perahumu, karena lautan itu sangat dalam;
- Carilah perbekalan yang lengkap, karena perjalanan itu sangat jauh;
- Kurangilah beban, karena rintangan itu amatlah sulit untuk diatasi; dan
- Ikhlaslah dalam beramal, karena yang menilai baik dan buruk adalah Dzat Yang Maha Melihat”
Kesimpulan dari nasihat Rasulullah kepada Abu Dzar adalah dunia adalah ladang amal, sementara Akhirat adalah tempat kembali yang kekal abadi.
Abu Bakar As Siddiq pernah berkata, barangsiapa masuk kubur tanpa membawa bekal maka laksana akan mengarungi lautan yang luas tanpa perahu.
Rasulullah pernah bersabda, keadaan mayat didalam kubur itu tak ubahnya seperti orang yang tenggelam yang meminta pertolongan.
Semoga kita mempersiapkan bekal dan siap untuk menghadapi kematian kita dan bekal untuk akhirat .
Wasssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh